Kemudian tempat cuci tangan juga disiapkan lebih dari 30 titik. Bahkan jarak tempat duduk antar siswa telah diatur sedemikian rupa.
"Makanya setiap kelas maksimal hanya diisi 11 siswa saja dan kelas 7, 8 dan 9 masuk secara bersamaan meskipun kapasitas per kelas hanya sepertiganya," tuturnya lagi.
Terakhir Ia menyampaikan, bahwa juga ada rencana dilakukan rapid test kepada seluruh tenaga pengajar nantinya.
"Dinas sudah meminta daftar seluruh guru dan staf. Infonya mau dilakukan rapid test," tutupnya.
Kesiapan SMPN 7 Banjarmasin menggelar pembelajaran tatap muka juga berdasar persetujuan dari orang tua siswa, yang mengisi polling setuju atau tidaknya sistem tersebut.
Dari 662 formulir yang diisi, sebanyak 543 di antaranya menyatakan setuju untuk kembali tatap muka di sekolah setelah 8 bulan terakhir belajar dari rumah.
Baca Juga: Selain Jakarta, Ini 9 Provinsi dengan Upah Minimum Tertinggi di Indonesia