Belajar Tatap Muka Belum Pasti, Disdik Tetap Visitasi ke SMPN 7 Banjarmasin

10 November 2020 08:09 WIB
persiapan belajar tatap muka di SMPN 7 Banjarmasin
persiapan belajar tatap muka di SMPN 7 Banjarmasin ( Smart Banjarmasin/Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Rencana pembelajaran tatap muka untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin tinggal menghitung hari.

Sebelumnya Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin menargetkan bisa merealisasikan rencana tersebut pada minggu kedua bulan ini atau tepatnya tanggal 16 November 2020

Meskipun di awal-awal pelaksanaannya, baru empat sekolah yang lebih dulu siap menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka, sesuai polling persetujuan dari orang tua siswa. Antara lain SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 31.

Namun sampai sekarang, Disdik ternyata belum juga mendapatkan kepastian rencana ini dari Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Banjarmasin, Hermansyah.

Baca Juga: Status Gunung Api Meningkat, Kapolda DIY Kunjungi Pusdalops BPBD Sleman

"Belum, masih dijalankan. Semoga hari Kamis (12/11) atau Jum'at (13/11), kita sudah dapatkan izin," ucap Totok Agus Daryanto, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin kepada Smart FM via Whatsapp.

Kendati belum mengantongi izin dari Plt Wali Kota, pihaknya menurut Totok telah melakukan visitasi atau monitoring ke SMPN 7 Banjarmasin pada Senin (09/11) lalu.

Di mana pihak sekolah sedang mempersiapkan kurikulum dan pola shift masuk, yakni dibagi menjadi tiga, dengan jumlah siswa hanya 30% dari kapasitas kelas.

Baca Juga: Presiden Serahkan 9.049 Bidang Sertipikat Tanah Masyarakat di Sulsel

Begitu juga fasilitas yang diminta untuk menerapkan protokol kesehatan selama berada di sekolah, yakni tempat cuci tangan telah disiapkan oleh pihak SMPN 7.

"SMPN 7 yang kita monitoring duluan. Yang lain kemungkinan tanggal 16 ke atas kita turun ke lapangan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 7 Banjarmasin, Kabul menjelaskan siswa pada tiap rombongan belajar (rombel) akan dibagi menjadi tiga kelompok

Sehingga jumlah siswa pada tiap kelas dalam setiap pertemuan, maksimal hanya 11 siswa.

"Jumlah siswa dalam kelas hanya sekitar 30% dari kapasitas," ucapnya.

Lebih jauh Kabul merincikan, karena siswa dibagi menjadi tiga kelompok, maka kelompok pertama masuk setiap hari Senin dan Kamis.

Kemudian kelompok kedua masuk sekolah setiap Selasa dan Jumat. Sedangkan kelompok ketiga masuk setiap hari Rabu dan Sabtu.

Baca Juga: Brutal Rusak Toko Polresta Cirebon Bekuk Empat Anggota Berandalan Geng Motor XTC

Pembagian kelompok juga dilakukan bertahap, misalnya kelas 9 A terlebih dahulu baru nanti kelas 9 B, dan seterusnya.

Ia juga menyebutkan bahwa dari 181 siswa yang terbagi dalam 20 kelas, yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka secara bergantian dalam tiap sesi.

"Setiap kelompok hanya dua kali turun ke sekolah dengan durasi 11 jam pelajaran per minggu. Sisanya belajar dari rumah," tambahnya lagi.

Terkait sarana protokol kesehatan, Kabul mengklaim akan melakukan cek suhu badan sebelum masuk sekolah.

Baca Juga: Semakin Berkurang Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Saat Liburan, 3M Sudah Tidak Menjadi Tren Lagi

Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan kelayakan masker, yang mana jika tidak standar akan diganti oleh pihak sekolah.

Kemudian tempat cuci tangan juga disiapkan lebih dari 30 titik. Bahkan jarak tempat duduk antar siswa telah diatur sedemikian rupa.

"Makanya setiap kelas maksimal hanya diisi 11 siswa saja dan kelas 7, 8 dan 9 masuk secara bersamaan meskipun kapasitas per kelas hanya sepertiganya," tuturnya lagi.

Terakhir Ia menyampaikan, bahwa juga ada rencana dilakukan rapid test kepada seluruh tenaga pengajar nantinya.

"Dinas sudah meminta daftar seluruh guru dan staf. Infonya mau dilakukan rapid test," tutupnya.

Kesiapan SMPN 7 Banjarmasin menggelar pembelajaran tatap muka juga berdasar persetujuan dari orang tua siswa, yang mengisi polling setuju atau tidaknya sistem tersebut.

Dari 662 formulir yang diisi, sebanyak 543 di antaranya menyatakan setuju untuk kembali tatap muka di sekolah setelah 8 bulan terakhir belajar dari rumah.

Baca Juga: Selain Jakarta, Ini 9 Provinsi dengan Upah Minimum Tertinggi di Indonesia

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm