"Jika ATM keluar uang. Kalau ADM keluar kartu kependudukan," pungkasnya.
Untuk merealisasikannya, Ia mengklaim telah merancang semuanya agar ADM bisa mengeluarkan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) dan KTP.
Pertanyaan pun dilanjutkan dari paslon nomor urut 1, Abdul Haris Makkie-Ilham Noor kepada paslon nomor urut 4, Ananda - Mushaffa Zakir, terkait konsep konkrit membenahi sungai.
Ananda pun menerangkan keinginannya, untuk mengembalikan kondisi sungai seperti dulu kala.
Langkah konkretnya dengan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai dan memanfaatkan teknologi.
Baca Juga: Debat Publik Perdana, Isu Disabilitas Hingga Guru Honorer Jadi Sorotan
"Kalau abah (ayah) bilang dulu air sungai bisa diminum dan berenang airnya jernih," ungkap Ananda.
Terakhir, paslon nomor urut 2, Ibnu Sina - Arifin Noor bertanya kepada paslon nomor urut 1, Haris - Ilham terkait cara meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Haris pun menjawab, selain dari pajak dan retribusi daerah, pihaknya akan mengembangkan kolaborasi antara swasta dengan pemerintag untuk meningkatkan PAD kota Banjarmasin.
"UKM bisa dikembangkan, kemudian pajaknya bisa kita tarik," ucapnya.
Bahkan jangan adalagi kebijakan yang timpang atau membebankan masyarakat.
"Contohnya kebijakan 10 kubik oleh PDAM. Sykurnya sudah tidak lagi," timpal Ilham.
Baca Juga: Jelang Debat Calon Wali Kota Banjarmasin, Ini Kata Sang Petahana