Meningkatkan risiko fistula
Dalam kasus yang sangat jarang, ada kemungkinan robekan pada lapisan anus atau rektum bisa membesar.
Terkadang, kondisi ini bisamemicu fistula atau terbentuknya celah kecil pada area sekitar anus hingga usus.
Fistula bisa memicu berbagai kondisi medis serius karena bisa menyebabkan bakteri menyebar ke berbagai area tubuh.
Baca Juga: Tanda-tanda Wanita Memalsukan Orgasme dan Alasan Wanita Melakukannya
Meningkatkan Risiko Infeksi
Anus memiliki sel-sel yang lebih sedikit untuk membuat pelumas alami.
Selain itu, lapisan rektum juga lebih tipis dari pada vagina. Faktor tersebut dapat meningkatkan risiko robekan di anus dan rektum.
Selain itu, tinja yang secara alami mengandung bakteri melewati rektum dan anus saat keluar dari tubuh.
Bakteri tersebut berpotensi menyerang kulit melalui robekan tersebut. Hal ini bisa meningkatkan risiko abses anus atau infeksi kulit bagian dalam.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Sulsel Tunggu Usulan Kepala Sekolah
Meningkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual
Tak hanya memicu infeksi bakteri, seks anal juga bisa memicu infeksi menular seksual, seperti klamidia,gonore, hepatitis, HIV, dan herpes.
Hal ini terjadi karena risiko robek akibat seks anal yang tinggi juga memicu penyebaran infeksi menular seksual.
Seks anal adalah perilaku seksual berisiko tertinggi untuk penularan HIV dibandingkan dengan praktiks seksual lain, seperti seks vaginal atau oral. Bahkan, risikonya lebih tinggi hingga 13 kali.
Baca Juga: 3 Tanda Ini Mencirikan Seseorang Alami Hiperseks, Salah Satunya Sering Video Call Seks
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-Hati, Ini 4 Bahaya Seks Anal"