Gepak Kuning Tolak Panelis Debat Publik Pilkada Dari Luar Balikpapan

13 November 2020 10:40 WIB
Gepak Kuning Tolak Panelis Debat Publik Pilkada Dari Luar Balikpapan
Gepak Kuning Tolak Panelis Debat Publik Pilkada Dari Luar Balikpapan ( )

Balikpapan, Sonora.ID - Puluhan warga yang mengatasnamakan Gepak Kuning melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Balikpapan, Rabu 11 November 2020.

Aksi unjuk rasa itu menolak adanya para penelis dalam debat publik yang digelar Rabu 11 November 2020, karena 4 penelis diantaranya bukan warga Kota Balikpapan dan rata-rata akademisi dari Universitas Mulawarman – Samarinda.

Sementara di Balikpapan banyak Universitas dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ternama. 

 
Menurut Ketua Gepak Kuning Kaltim – Suriansyah, pihaknya menolak adanya penelis yang bukan dari warga Balikpapan dan KPU dapat mengambil penelis dari akademisi yang berasal di Balikpapan seperti Universitas Balikpapan, Politeknik Balikpapan dan Institut Tekhnologi Kalimantan. Para penelis ini diakui kurang paham persoalan Balikpapan.
 
Suriansyah menjelaskan, pihaknya telah menyurati KPU Kota Balikpapan, termasuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait penolakan 4 penelis pada debat publik penyampaian visi dan misi Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan tersebut. Namun sejauh ini tidak direspon.
 
Sementara itu, Ketua KPU kota Balikpapan - Noor Thoha menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan kantor KPU Balikpapan, Rabu (11/11). Diketahui aksi unjuk rasa itu menolak adanya para penelis dalam debat publik yang digelar Rabu 11 November 2020.
 
 
Karena 4 penelis diantaranya bukan warga Kota Balikpapan dan rata-rata akademisi dari Universitas Mulawarman – Samarinda.
 
Noor Thoha mengungkapkan, pihaknya memilih 4 penelis tersebut dikarenakan mereka tidak diragukan netralitasnya.
 
Namun demikian, adanya penolakan 2 mantan dosen Rahmad Masud  yang merupakan peserta pilkada, yaitu Rahmawati dan Aji Sofyan Effendi, hal itu diakui tidak benar dan sudah dilakukan klarifikasi oleh KPU.
 
Thoha mengaku, saat dikonfirmasi ke penelis Rahmawati, dirinya tidak pernah mengajar Rahmad Masud sedangkan Aji Sofyan saat di konfirmasi mengaku hanya bertemu di kelas.
 
Ketika ditanya mengapa KPU tidak mengambil akademisi dari Balikpapan, Thoha menambahkan, ada beberapa kriteria dalam menentukan penelis, mereka tentunya harus netral dan memiliki riwayat tidak pernah masuk parpol dan harus ahli atau pakar dibidangnya.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm