Sonora.ID - Pola asuh anak didalam keluarga sangat berpengaruh bagi sikap, sifat dan juga mental seorang anak. Didikan orang tua akan selalu diingat dan diterapkan oleh sang anak hingga akhir hayatnya.
Itu sebabnya memikirkan pola asuh dan mendidik anak menjadi pekerjaan yang suka bagi kedua orang tua.
Banyak orang tua yang akan berhati-hati dalam menjelaskan suatu masalah atau hal yang kurang baik kepada anak.
Bahkan tak jarang orang tua akan berbohong demi kebaikan sang anak itu sendiri. Hal ini dilakukan lantaran orang tua "kebingungan" dalam menjelaskan fakta yang terjadi dilapangan.
Baca Juga: Bikin Hubungan Renggang, Jauhi 4 Kebiasaan Ini yang Bikin Orang Lain Jengkel
Namun taukah Anda bahwa sebuah penelitian mengungkap kebohongan yang dilakukan meski memiliki tujuan yang baik tetap akan memberikan dampak yang negatif pula loh.
Penelitian baru menemukan, berbohong demi kebaikan atau white lies yang sering diucapkan orangtua dapat menyebabkan kecemasan anak meningkat saat remaja.
Tak hanya itu, penelitian juga mengungkapkan, kebohongan orangtua membuat anak perempuan sulit percaya pada orang lain dan tidak merasa terikat dengan orangtuanya.
Baca Juga: Jangan Pernah Skip ‘Skinship’, untuk Hubungan yang Akur dan Menyenangkan
Sedangkan anak laki-laki lebih cenderung mengabaikan kebohongan orangtuanya. Hasil survei Hasil penelitian ini didapatkan setelah para akademisi dari Xinyang Normal University, China, melakukan survei terhadap 912 remaja berusia 10 hingga 17 tahun.
Para peserta mengisi kuesioner tentang kebohongan orangtua, keterikatan orangtua-anak, dan hubungannya dengan kecemasan.
Dari survei ditemukan, mengasuh anak dengan kebohongan, biarpun dimaksudkan untuk kebaikan, terkait dengan timbulnya kecemasan.
Penulis utama penelitian Liu Meiting mengatakan, "Studi kami menemukan white lies dapat memiliki efek merusak pada remaja, terutama perempuan."
"Orangtua sering kali memiliki niat baik ketika mereka mengatakan kebohongan putih, tetapi bagi anak-anak kebohongan menciptakan ketidakpastian dan kemudian kecemasan," tambahnya, seperti dikutip Daily Mail via Kompas.com.
Anak yang mendapati orangtuanya berbohong menjadi tidak yakin apakah harus memercayai setiap ucapan yang disampaikan oleh orangtua atau orang lain.
"Sering kali menghadapi ketidakpastian seperti itu, anak-anak mungkin akan kesulitan memahami informasi di sekitarnya," kata Meiting.
Penelitian itu menegaskan hubungan yang baik antara orangtua dengan anak sangat penting demi perkembangan anak ke depannya.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Kamala Harris Jadi Wakil Presiden Wanita Pertama di AS