Menurutnya, keempat proyek ini ditawarkan kepada investor dengan model pendanaan berupa pinjaman lunak, kemitraan strategis, maupun investasi langsung.
Skema bisnisnya pun bervariasi, mulai dari pengelolaan langsung oleh Jaswita Jabar maupun kerjasama pengelolaan dengan mitra investor.
"Dalam kondisi perekonomian yang terdampak Covid, salah satu opsi pembiayaan yang paling memungkinkan adalah dengan mengundang investor untuk bersama-sama membangun proyek pendukung pariwisata ini bersama-sama,” paparnya.
Baca Juga: Webinar Temu Temen Motion: Investment 102 Bareng Felicia Putri Tjiasaka
Di sore harinya (17/11), Jaswita Jabar juga melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) diantaranya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat terkait Pengembangan dan pengelolaan Pondok Seni Pangandaran Jawa Barat, Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) antara Jaswita Jabar dengan PT. Kinerja Pay Indonesia untuk pembangunan proyek di kawasan Jawa Barat, Penandatangan MoU Jaswita Jabar dengan PT Kinerja Pay Indonesia : Kerjasama Pembangunan Proyek Di Kawasan Jawa Barat, dan perjanjian pendahuluan kerjasama pengembangan dan pengelolaan Hejo Forest Eco Tourism antara JSW - PT Bina Wana Lestari.
Foto : Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Saat Jumpa Pers pada event WJIS 2020 di Savoy Homann Bandung, Selasa (17/11/2020) / Gun
Baca Juga: Pulihkan Pariwisata Jabar Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Investasi