Bandung, Sonora.ID - Dalam pelaksanaan West Java Investment Summit (WJIS) 2020, PT Jasa dan Kepariwisataan Jawa Barat (Perseroda) atau disebut Jaswita Jabar, melakukan empat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pemulihan ekonomi Jawa Barat.
Pada hari kedua (Selasa, 17/11/2020) penyelenggaraan event promosi investasi Jawa Barat ini, Jaswita Jabar menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan PTPN VIII terkait pengelolaan kawasan wisata Ciater seluas 400 hektare, yang disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Jaswita Jawa Barat Raih Dua Penghargaan Top BUMD Awards 2020
Selain MOU dengan PTPN VIII, Jaswita Jabar juga menawarkan empat proyek strategis di berbagai lokasi di Jawa Barat. Ke empat proyek investasi itu adalah pembangunan hotel kapsul di Jl Ambon No 18 Kota Bandung senilai Rp7,2 miliar, Pembangunan pasar kreatif Cikutra di Jl. Cikutra no 70 Kota Bandung senilai Rp 212 miliar, Pembangunan kawasan ekowisata Hejo Forest di Ciwidey Rancabali senilai Rp6,5 miliar, serta pembangunan pondok seni Pangandaran senilai Rp 12,9 miliar.
Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) Deni Nurdyana menyampaikan, bahwa empat proyek investasi yang ditawarkan Jaswita Jabar ini seluruhnya merupakan proyek unggulan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Jawa Barat.
“Kami secara maraton pada even ini dari Senin (16/11) hingga hari ini (17/11) memberikan penawaran investasi di empat proyek ini yang sejalan dengan visi pembangunan Jawa Barat yaitu menjadikan pariwisata sebagai gerbong pembangunan ekonomi, dan juga selaras dengan visi Jaswita Jabar untuk menjadikan Jaswita Jabar sebagai perusahaan unggulan di bidang pariwisata pada tahun 2025 mendatang,” ucap Deni saat jumpa pers pada event WJIS 2020 di Savoy Homann Bandung, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Meresmikan West Java Investment Summit
Menurutnya, keempat proyek ini ditawarkan kepada investor dengan model pendanaan berupa pinjaman lunak, kemitraan strategis, maupun investasi langsung.
Skema bisnisnya pun bervariasi, mulai dari pengelolaan langsung oleh Jaswita Jabar maupun kerjasama pengelolaan dengan mitra investor.
"Dalam kondisi perekonomian yang terdampak Covid, salah satu opsi pembiayaan yang paling memungkinkan adalah dengan mengundang investor untuk bersama-sama membangun proyek pendukung pariwisata ini bersama-sama,” paparnya.
Baca Juga: Webinar Temu Temen Motion: Investment 102 Bareng Felicia Putri Tjiasaka
Di sore harinya (17/11), Jaswita Jabar juga melakukan Perjanjian Kerjasama (PKS) diantaranya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat terkait Pengembangan dan pengelolaan Pondok Seni Pangandaran Jawa Barat, Perjanjian Kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) antara Jaswita Jabar dengan PT. Kinerja Pay Indonesia untuk pembangunan proyek di kawasan Jawa Barat, Penandatangan MoU Jaswita Jabar dengan PT Kinerja Pay Indonesia : Kerjasama Pembangunan Proyek Di Kawasan Jawa Barat, dan perjanjian pendahuluan kerjasama pengembangan dan pengelolaan Hejo Forest Eco Tourism antara JSW - PT Bina Wana Lestari.
Foto : Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar, Deni Nurdyana Saat Jumpa Pers pada event WJIS 2020 di Savoy Homann Bandung, Selasa (17/11/2020) / Gun
Baca Juga: Pulihkan Pariwisata Jabar Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Investasi