Tambah Elang, "kita gak pernah bosan mengingatkan orang-orang untuk patuhi prokes. Kalau sekarang menyepelekan virus corona. Itu kan tindakan yang sangat keliru. Kalau mau menaati protokolnya ya jangan separuh-separuh. Karena virus ini sangat nyata ada."
Kasus penularan COVID-19 disumbang dari libur panjang Maulid Nabi
Imbas dari perilaku warga seperti itu, lanjut Elang, selama bulan ini kasus penularan COVID-19 semakin melonjak. Ia menyebut penularan COVID-19 disumbang dari momentum libur panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada akhir bulan lalu.
Baca Juga: Catherine Wilson Terancam 20 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba
Aturan jaga jarak masih sulit dikendalikan masyarakat
Ia pun menjelaskan tak cuma masyarakat umum yang tertular COVID-19, melainkan para dokter yang bertugas di instansi kesehatan juga banyak yang terpapar. Elang menyebut efeknya sangat luar biasa.
"Saya minta agar semuanya mematuhi prokes. Jika sudah pakai masker, cuci tangan sudah, ya harus tetap jaga jarak di kerumunan. Tapi jaga jarak ini yang masih sulit dikendalikan," bebernya.
"Kan sudah ada warga yang meninggal, kasus penularan COVID-19 juga naik lagi, dokter-dokter di Semarang dan Jawa Tengah semakin banyak yang tertular.
Jumlahnya banyak, tapi angka pastinya masih dihitung lagi. Karenanya kita sekarang butuh kesadaran bersama untuk mematuhi jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya," tegasnya.
Baca Juga: Dana Rp 34 Triliun Disipkan Sri Mulyani untuk Pengadaan Vaksin Covid-19