Angka Kasus Covid-19 di Semarang Melonjak, Warga Tidak Patuhi Jaga Jarak dan Protokol Kesehatan

18 November 2020 18:45 WIB
Angka Kasus Covid-19 di Semarang Melonjak, Warga Tidak Patuhi Jaga Jarak dan Protokol Kesehatan
Angka Kasus Covid-19 di Semarang Melonjak, Warga Tidak Patuhi Jaga Jarak dan Protokol Kesehatan ( Kompas.com)

Semarang, Sonora.ID - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang menemukan tingkat kepatuhan warga di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu terhadap aturan menjaga jarak menurun.

Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar menyatakan pelanggar aturan jaga jarak bertambah banyak lantaran masyarakat Semarang cenderung mengabaikan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. 

"Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang, statistik kepatuhan warga dalam memakai masker sudah 70 persen lebih dan cuci tangan rata-rata juga 70 persen. Cuma yang jaga jarak kondisinya sangat jelek. Sehingga angka kesakitannya (COVID-19) makin tinggi," kata Elang, Senin (16/11/2020). 

Baca Juga: Jadi Latar Berfoto Ria, Ada Sabana Tersembunyi di Kota Semarang

Warga abaikan protokol kesehatan karena menganggap sudah ada proses vaksinasi

Elang menjelaskan kepatuhan protokol kesehatan warga yang minim tersebut disebabkan karena selama ini orang-orang sudah meyakini bahwa virus corona telah hilang dengan adanya vaksinasi Sinovac.

Padahal, ia menyatakan anggapan tersebut sangat keliru. Sebab, meski sudah ada vaksin Sinovac, warga tetap dianjurkan mematuhi protokol kesehatan lantaran proses vaksinasi hanya bisa dilakukan dengan batas usia tertentu. 

"Kita jangan berangan-angan jika ada vaksin, maka besok sembuh. Gak bisa gitu. Antara vaksin, lingkungan dan imunitas harus beriringan. Kalau imunitas terganggu ya pasti bisa tertular lagi," ungkapnya.

Baca Juga: Surabaya Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Risma Minta OPD Operasi Prokes

Tambah Elang, "kita gak pernah bosan mengingatkan orang-orang untuk patuhi prokes. Kalau sekarang menyepelekan virus corona. Itu kan tindakan yang sangat keliru. Kalau mau menaati protokolnya ya jangan separuh-separuh. Karena virus ini sangat nyata ada."

Kasus penularan COVID-19 disumbang dari libur panjang Maulid Nabi

Imbas dari perilaku warga seperti itu, lanjut Elang, selama bulan ini kasus penularan COVID-19 semakin melonjak. Ia menyebut penularan COVID-19 disumbang dari momentum libur panjang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada akhir bulan lalu.

Baca Juga: Catherine Wilson Terancam 20 Tahun Penjara karena Kasus Narkoba

Aturan jaga jarak masih sulit dikendalikan masyarakat

Ia pun menjelaskan tak cuma masyarakat umum yang tertular COVID-19, melainkan para dokter yang bertugas di instansi kesehatan juga banyak yang terpapar. Elang menyebut efeknya sangat luar biasa. 

"Saya minta agar semuanya mematuhi prokes. Jika sudah pakai masker, cuci tangan sudah, ya harus tetap jaga jarak di kerumunan. Tapi jaga jarak ini yang masih sulit dikendalikan," bebernya. 

"Kan sudah ada warga yang meninggal, kasus penularan COVID-19 juga naik lagi, dokter-dokter di Semarang dan Jawa Tengah semakin banyak yang tertular.

Jumlahnya banyak, tapi angka pastinya masih dihitung lagi. Karenanya kita sekarang butuh kesadaran bersama untuk mematuhi jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya," tegasnya. 

Baca Juga: Dana Rp 34 Triliun Disipkan Sri Mulyani untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm