Sonora.ID - Jahe merupakan tumbuhan berbunga yang berasal dari Asia Tenggara. Itu salah satu rempah-rempah yang paling sehat. Bahkan sebagian orang mengklaim jahe merupakan rempah yang paling enak.
Rimpang (bagian bawah batang) merupakan bagian yang biasa digunakan sebagai bumbu. Ini sering disebut jahe atau, sederhananya, jahe.
Jahe bisa digunakan segar, dikeringkan, dijadikan bubuk, atau sebagai minyak atau jus. Ini bahan yang sangat umum dalam resep. Terkadang ditambahkan ke makanan olahan dan kosmetik.
Berikut 11 manfaat jahe bagi kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah.
Baca Juga: Siapa Sangka Kebiasaan Sepele Ini Justru Yang Bikin Berat Badan Anda Susah Turun
1. Meredakan stress
Jahe memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional dan alternatif. Ini telah digunakan untuk membantu pencernaan, mengurangi mual, dan membantu melawan flu.
Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe. Ini bertanggung jawab atas banyak khasiat obat jahe.
Gingerol memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, menurut penelitian. Misalnya, ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif.
2. Membantu menurunkan berat badan
Jahe dapat berperan dalam penurunan berat badan, menurut penelitian yang dilakukan pada manusia maupun hewan.
Sebuah tinjauan literatur tahun 2019 menyimpulkan bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi berat badan, rasio pinggang-pinggul, dan rasio pinggul pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Kemampuan jahe untuk mempengaruhi penurunan berat badan mungkin terkait dengan mekanisme tertentu, seperti potensinya untuk membantu meningkatkan jumlah kalori yang terbakar atau mengurangi peradangan
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu Cabai Rawit Ternyata Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Caranya
3. Menurunkan gula darah
Dalam sebuah studi tahun 2015 terhadap 41 peserta dengan diabetes tipe 2 , 2 gram bubuk jahe per hari menurunkan gula darah puasa sebesar 12% (19Sumber Tepercaya).
Ini juga secara dramatis meningkatkan hemoglobin A1c (HbA1c), penanda kadar gula darah jangka panjang. HbA1c berkurang 10% selama 12 minggu.
4. Meredakan nyeri haid
Salah satu kegunaan tradisional jahe adalah untuk meredakan nyeri, termasuk nyeri haid.
Dalam sebuah penelitian tahun 2009, 150 wanita diinstruksikan untuk mengonsumsi jahe atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) selama 3 hari pertama periode menstruasi.
5. Membantu menurunkan kadar kolesterol
Kadar kolesterol jahat yang tinggi terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Makanan yang Anda makan dapat memiliki pengaruh kuat pada kadar kolesterol jahat.
6. Mencegah kanker
Jahe telah dipelajari sebagai pengobatan alternatif untuk beberapa jenis kanker.
Sifat anti kanker dikaitkan dengan gingerol, yang ditemukan dalam jumlah besar pada jahe mentah. Suatu bentuk yang dikenal sebagai gingerol dipandang sangat kuat.
Baca Juga: Dinkes Makassar Bantah Jahe dan Kunyit Bisa Menangkal Covid-19
7. Meningkatkan fungsi otak
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe dapat menghambat respons inflamasi yang terjadi di otak.
Ada juga beberapa bukti bahwa jahe dapat membantu meningkatkan fungsi otak secara langsung. Dalam sebuah studi tahun 2012 terhadap wanita paruh baya yang sehat, dosis harian ekstrak jahe terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja
8. Membantu melawan infeksi
Gingerol dapat membantu menurunkan risiko infeksi.
Faktanya, ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri.
Menurut sebuah studi tahun 2008, itu sangat efektif melawan bakteri mulut yang terkait dengan radang gusi dan periodontitis.