"Booster ini dibuat anak kelas XII SMK 5 Palembang, berjumlah 3 orang, dibantu teknisi, kemudian antenanya dibuat SMK 4 Palembang, dan towernya SMK 1 Belitang. untuk membuat 1 booster diperlukan waktu sekitar satu hari, namun bila komponen yang akan dirakit inden, bisa mencapai 2 sampai 3 hari. Komponen semua tersedia di dalam negeri," ujarnya.
Ia menambahkan biaya pembuatan booster sinyal ini berkisar 12 sampai 13 juta rupiah.
"Biaya booster 5 jutaan, tower 5 jutaan, antena 1,5 juta, butuh 12 sampai 13 juta," imbuhnya
Baca Juga: Diwariskan Turun-Temurun, Kemplang Musi Beromzet Rp 15 Juta per Bulan
Ia mengatakan booster yang dibuat anak - anak SMK ini masih butuh penyempurnaan.
"Daya jangkaunya masih 1,5 sampai 2 km, kalau bisa 5 sampai 10 km, daya tahan baterei sekitar 4 sampai 5 jam, kadang listrik PLN padam, jadi boosternya ikut mati, frekeunsinya masih belum mendapat sinyal dari balmont, juga perlu casing yang anti air agar tidak basah saat hujan," ujarnya.