Kendati demikian, sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah tetap dilakukan. Karena setiap sekolah nanti akan menerapkan sistem belajar tatap muka per shift.
Untuk metode pembelajarannya sendiri akan dilakukan secara bervariasi dengan membagi dua shift, sehingga nanti akan ada kelompok siswa yang menjalani belajar tatap muka dan daring secara bergantian.
"Kedua metode pembelajaran ini tetap dilaksanakan, karena memakai shifting. Jadi sebagian siswa yang hari ini belajar tatap muka, besok mereka belajar di rumah. Begitu juga kelompok siswa yang satunya," paparnya.
Baca Juga: HKN di Banjarmasin Tuai Kritikan, Hermansyah: Tak Ada Ampun Bila Terulang
Ia mengklaim dengan dilakukannya simulasi tersebut, pihaknya bisa mencari formula yang tepat untuk menentukan metode pembelajaran di sekolah selama pandemi CoVID-19 masih berlangsung.
"Alhamdulillah dengan simulasi ini kita bisa tahu bagaimana shifting yang ideal untuk diterapkan di masing-masing sekolah, bagaimana penyusunan kurikulumnya yang tepat, kemudian bagaimana kesiapan guru-guru yang mengajar. Tiga aspek itulah yang dicari dalam pelaksanaan simulasi kemarin," pungkasnya.