Ikuti SKB 4 Menteri, Sekolah di Banjarmasin Tatap Muka Januari 2021

23 November 2020 15:35 WIB
dokumentasi hari pertama belajar tatap muka di SMPN 10 Banjarmasin, beberapa waktu lalu
dokumentasi hari pertama belajar tatap muka di SMPN 10 Banjarmasin, beberapa waktu lalu ( Smart Banjarmasin/ Jumahudin)

Banjarmasin, Sonora.ID - Pembelajaran secara tatap muka di sekolah bakal diterapkan secara keseluruhan di semua tingkatan, termasuk di Banjarmasin.

Keputusan tersebut sudah sejalan dengan revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang baru saja dilakukan beberapa waktu lalu melalui rapat virtual.

Poin pertama dalam revisi tersebut tertuang bahwa keputusan pelaksanaan pembelajaran tatap muka memang harus diperhatikan ke depan.

Baca Juga: Anggaran Menipis, Operasi Penegakan Protokol Kesehatan di Banjarmasin Dihentikan

"Karena kondisi sekarang hanya ada 13 persen dari seluruh sekolah di Indonesia yang menerapkan pembelajaran tatap muka, sedangkan sebagian besar sekolah lain tidak," ucap Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto kepada Smart FM.

Menurutnya, berdasarkan evaluasi, pembelajaran jarak jauh yang diterapkan saat berlangsungnya pandemi CoVID-19 mempunyai banyak catatan.

Di antaranya ada kemungkinan tumbuh kembang anak yang tidak baik dan risiko terjadinya kasus kekerasan terhadap anak di rumah.

Oleh karena itu, Mendikbud mendorong kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Namun dengan catatan, tetap memperhatikan keselamatan dan penerapan protokol kesehatan terhadap anak.

Sehingga, Totok menekankan bagi wilayah yang sudah termasuk zona kuning dan hijau sudah bisa menyelenggarakan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Sering Kena Tabrak, Baut Stick Cone Lajur Sepeda di Banjarmasin Banyak Copot

"Jangan sampai wilayah yang sudah keluar dari zona merah ini tidak menyelenggarakan proses belajar tatap muka, selama ini sekolah yang ada di wilayah zona kuning dan hijau masih melakukan pembelajaran jarak jauh," ujarnya.

Totok melanjutkan, di Kota Banjarmasin saat ini sudah ada 40 kelurahan yang berstatus zona hijau.

Seharusnya seluruh sekolah yang ada di wilayah itu bisa menerapkan sekolah tatap muka.

"Tidak perlu menunggu semua wilayah jadi zona hijau," tukasnya.

Saat ini menurut Totok, kewenangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya dipegang oleh kepala daerah. Tidak perlu lagi memerlukan rekomendasi dari Satgas CoVID-19.

Baca Juga: Debat Publik Terakhir Pilwali Banjarmasin. Paslon Tak Jamin Covid-19 Berakhir 2021

"Makanya di pemberitaan nasional, menunjukkan jika zonasi risiko CoVID-19 tidak menjadi pertimbangan utama dalam rencana penerapan sekolah tatap muka," sambungnya.

Sebelumnya diketahui, di kota Banjarmasin telah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka pada 4 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejak Senin, 16 November 2020 yang lalu.

"Kita sepakat hasil simulasi ini akan kita rapatkan pada Kamis, 26 November. Jadi hari Rabu simulasi pembelajaran tatap muka ini akan berakhir," bebernya.

Setelah itu, Ia mengaku bahwa Disdik akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka dalam periode transisi yang ditargetkan digelar pada awal Januari 2021.

"Jadi sesuai dengan instruksi Pak Nadiem, pada Januari nanti sekolah tingkat PAUD sampai dengan SMP di Banjarmasin bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Tidak ada lagi sekolah tatap muka per jenjang pendidikan," tegasnya.

Baca Juga: Program 'Baiman' Sulap Kawasan A. Yani Banjarmasin Hingga Rupawan

Kendati demikian, sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah tetap dilakukan. Karena setiap sekolah nanti akan menerapkan sistem belajar tatap muka per shift.

Untuk metode pembelajarannya sendiri akan dilakukan secara bervariasi dengan membagi dua shift, sehingga nanti akan ada kelompok siswa yang menjalani belajar tatap muka dan daring secara bergantian.

"Kedua metode pembelajaran ini tetap dilaksanakan, karena memakai shifting. Jadi sebagian siswa yang hari ini belajar tatap muka, besok mereka belajar di rumah. Begitu juga kelompok siswa yang satunya," paparnya.

Baca Juga: HKN di Banjarmasin Tuai Kritikan, Hermansyah: Tak Ada Ampun Bila Terulang

Ia mengklaim dengan dilakukannya simulasi tersebut, pihaknya bisa mencari formula yang tepat untuk menentukan metode pembelajaran di sekolah selama pandemi CoVID-19 masih berlangsung.

"Alhamdulillah dengan simulasi ini kita bisa tahu bagaimana shifting yang ideal untuk diterapkan di masing-masing sekolah, bagaimana penyusunan kurikulumnya yang tepat, kemudian bagaimana kesiapan guru-guru yang mengajar. Tiga aspek itulah yang dicari dalam pelaksanaan simulasi kemarin," pungkasnya.

PenulisJumahudin
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm