Sonora.ID - Dalam kurun waktu seminggu terakhir kasus persebaran covid-19 di kawasan Jakarta mengalami lonjakan yang cukup tajam.
Pasalanya dari data per 23 November 2020, kasus Covid-19 di DKI Jakarta telah menembus angka 128.173 kasus.
Artinya dari angka tersebut menunjukan bahwa kasus baru bertambah hingga kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Menilik hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan bahwa penambahan kasus barus terjadi lantaran adanya libur panjang pada 28 Oktober - 1 November 2020.
Baca Juga: Abai Prokes saat Nikahan Anak Rizieq, Kepala KUA Tanah Abang Dicopot dan Dimutasi oleh Menag
"Ketika (kasus) turun, ada long weekend yang kita laksanakan, konsekuensinya sekarang kita mulai menyaksikan kenaikan (kasus) lagi," ujar Anies dalam webinar diselenggarakan DPMPTSP DKI, Selasa (24/11/2020), dikutip dari Kompas.com.
Anies menilai bahwa peningkatan kasus penularan Covid-19 juga selaras dengan banyaknya kegiatan masyarakat di luar rumah.
Baca Juga: Viral Kisah Gadis Dilamar Tetangga Lima Langkah Depan Rumah Sendiri
"Mobilitas penduduk terhadap peningkatan kasus itu terasa sekali. Makin tinggi warga berada di luar rumah, makin tinggi peningkatan kasus," kata dia.
Anies pun langsung menjabarkan, dalam sebuah grafik, kasus aktif tertinggi terjadi pada September lalu dan mulai menurun pada Oktober dan awal November.
Sayangnya kasus aktif Covid-19 kembali melonjak pada beberapa hari terakhir, padahal semula berada di bawah garis grafik 8.000 kasus aktif, kini kembali sejajar di angka 8.000 kasus aktif.
"Jadi, terlihat ada korelasi antara pengetatan kolektif dengan pertumbuhan laju angka kasus aktif di Jakarta," ujar Anies.
Dari grafik yang dipaparkan Anies, pada September lalu, kasus aktif Covid-19 sempat di atas angka 12.000 pasien. Saat itu, Anies memutuskan untuk menarik rem darurat dan memperketat PSBB.
Baca Juga: Abai Prokes saat Nikahan Anak Rizieq, Kepala KUA Tanah Abang Dicopot dan Dimutasi oleh Menag
"Lompatan itu terjadi di bulan September, di sini lah kami kemudian terpaksa melakukan emergency brake," kata Anies.
Dia mengungkapkan, 49 persen kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang tertular dalam kurun waktu 12 hari pertama bulan September, begitu juga 25 persen angka Covid-19 secara keseluruhan di Jakarta disumbang dari 12 hari pertama di bulan September.
"Hanya 12 hari dibandingkan 6 bulan, kontribusi kasusnya itu 25 persen," kata Anies.
Sebagai informasi, data per 23 November 2020, kasus Covid-19 di DKI Jakarta menembus angka 128.173 kasus, bertambah 1.009 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Dari jumlah kasus tersebut, 117.003 pasien dinyatakan sembuh, 8.622 kasus aktif atau dalam perawatan atau isolasi, dan 2.548 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Hari Terakhir, Rapid Test Massal untuk Warga Petamburan Tergolong Sepi
Sebelumnya diberitakan, keterisian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, meningkat lebih dari 100 persen dua pekan pascalibur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letkol Muhammad Arifin mengatakan, sebelum libur panjang akhir bulan Oktober lalu, angka keterisian Wisma Atlet tidak mencapai 30 persen.
"Dulu sebelum liburan panjang kita di angka terendah, di bawah 30 persen seluruh tower," kata Arifin dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Arifin memberikan data terbaru per Jumat, yang menunjukkan keterisian RSD Wisma Atlet saat ini sudah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Di Tower 6, tingkat keterisian mencapai 67,38 persen. Dari 1.300 jumlah tempat tidur yang tersedia, sudah terisi 876 sehingga sisanya tinggal 424 tempat tidur.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan 850 Ribu Bibit Kakao Bagi Petani di Luwu Utara
Tower 7 juga tingkat keterisiannya mencapai 65,59 persen. Dari 1578 tempat tidur yang tersedia, 1.035 sudah terisi dan hanya tersisa 543.
Tower 6 dan 7 adalah tower yang digunakan untuk menangani pasien gejala ringan dan sedang. Sementara di Tower 5 yang diperuntukkan isolasi pasien tanpa gejala, tingkat keterisiannya mencapai 71,72 persen.
Dari 1.570 tempat tidur yang tersedia, 1.126 sudah terisi sehingga tersisa 444.
"Sekarang dua minggu pascaliburan panjang naik jadi segitu, dan masih bertambah terus ini," kata Arifin.
Baca Juga: Hati-hati! BMKG Prediksi 28 Provinsi Alami Cuaca Ekstrem, Jatim Hujan Lebat