Palembang, Sonora.ID - Database ( basis data ) atau dengan sebutan pangkalan data ialah suatu kumpulan sebuah informasi yang disimpan didalam sebuah perangkat komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa dengan menggunakan suatu program komputer agar dapat informasi dari basis data tersebut.
Maria Bellaniar Ismiati, S.Kom, M.Eng Dosen Sistem Informasi Unika Musi dalam acara IT Corner (24/11/2020) mengatakan bahwa membuat atau menggunakan sistem database (basis data) tergantung dari kebutuhannya.
"Contoh ya mas kalau saya baru awal merintis toko lollipop mas,ya pasti untuk di awal tidak perlu menggunakan atau membuat suatu system basis data yakarena data2nya di awal masih sederhana dan sedikit, dan belum ada data mengenai update produk atau untuk upgrade toko. Kalau saya paksakan untuk membuat system basis data pasti modal yang digunakan akan sangat besar," tuturnya kepada Redaksi Sonora Palembang
Baca Juga: SMAN 6 Palembang Beri Pelatihan Jurnalistik bagi Peserta Didik
"Tetapi kalau saya sudah menjalani toko lollipop tersebut sudah beberapa bulan/tahun maka saya sudah tahu bagaimana progress toko say aitu, apakah keuntungannya banyak, apakah sudah banyak orang yang mengetahui toko dan produk saya, apakah saya perlu upgrade karena data2nya sudah sangat banyak dan perlu maintenance lebih lanjut? Kalau memang iya, saya harus menyiapkan modal Kembali untuk membuat atau membeli suatu system basis data yang dijual secara komersil. Dan pembuatan suatu system basis data tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan ya mas, bukan hanya sekedar gaya2an saja," tambahnya
Ia menjelaskan dalam kehidupan sehari - hari sistem database banyak diterapkan di berbagai bidang kehidupan.
"Database digunakan di manapun ya contoh misalnya di bank, penjualan, websites, dan Gudang. Bank menggunakan database untuk dapat menyimpan dan melacak rekening, saldo, deposit, kredit nasabah. Bagian penjualan menggunakan database untuk menyimpan harga2, informasi konsumen, informasi penjualan/keuntungannya, jumlah produk / stocknya masih berapa. Websites menggunakan database untuk menyimpan konten, informasi login customer, data yang di-input oleh customer. Gudang menggunakan database untuk mengatur inventory/stock barangnya serta lokasi penyimpanannya dimana. Ya balik lagi mas, intinya database itu digunakan kapanpun Ketika data perlu untuk disimpan dan dapat dengan mudah untuk diambil kembali," imbuhnya.
Baca Juga: SMAN 6 Palembang Beri Pelatihan Jurnalistik bagi Peserta Didik
Ia mengatakan menggunakan sistem database memiliki banyak sekali keuntungan.
" Pertama, mengurangi redundansi (perulangan data yang sama). Kalau misal kita gak menggunakan system basis data maka human error akan lebih tinggi contoh kalau hanya berupa catatan kertas aja bisa saja lupa, data ini sudah masuk atau belum ya. Karena seingat saya belum maka saya masukkan lagi kan, jadilah data itu double masuknya." ungkapnya
"Kalau pakai system basis data kan ada primary key (ini istilah untuk kode unik dalam suatu table, contoh nim), kalau lupa udh dimasukkan atau belum, tinggal coba diinputkan saja, kalau sudah ada data itu maka akan muncul message box biasanya untuk warning Kedua, pencarian / pengambilan Kembali data menjadi lebih mudah karena sudah dikelompokkan menjadi satu jenis yang sama sehingga tidak perlu mencari di banyak tempat, hanya tinggal mengetikkan saja data yang akan dicari, maka akan langsung keluar datanya hanya dalam hitungan detik. Ketiga, data lebih tersusun rapi dalam suatu wadah yang sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Jadi bukan lagi berupa data yang tidak beraturan dan tercampur menjadi satu tidak sesuai jenisnya. Keempat, data menjadi lebih konsisten. Karena kalau dala suatu system basis data, pasti di dalam tabelnya sudah ada Batasan data yang akan dimasukkan, contoh table mahasiswa hanya ada nim, nama, alamat, nomer telepon, asal SMA. Jadi yang harus dimasukkan hanya kelima data tersebut saja tidak akan ada data lainnya di dalam table itu. Tapi bayangin kalau misal kita msh pakai tulis tangan, apabila ada satu atau lebih mahasiswa yang tidak memasukkan nomer telepon tp ada hobinya, maka hobi akan tetap ditulis karena mau masukkan data yang sedetail mungkin walaupun nomer tlpn gak ada. Itu yang buat data jd gak konsisten," pukasnya.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pasar Modal, BEI Imbau Masyarakat Lokal Berinvestasi