Makassar, Sonora.ID - Progres pembangunan Bendungan Karalloe tahap 2 kini sudah mencapai di atas 80 persen. Bendungan Karalloe yang terletak di perbatasan Kabupaten Gowa-Jeneponto tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat meninjau proyek tersebut mengaku cukup takjub dengan desain Bendungan Karalloe.
"Kita akan mengurai kekeringan lahan pertanian Jeneponto secara bertahap. Alhamdulillah bendungan ini adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) saat ini sudah di atas 80 persen progresnya. Masih in progress, Insya Allah tahun depan sudah selesai. Dengan kapasitas mengairi 7.004 hektare dan tenaga listrik 4,5 MW," jelasnya.
Baca Juga: Dipanggil Soal Netralitas, Bawaslu: Pj Walikota dan Gubernur Sulsel Dimintai Klarifikasi
Menurutnya, selain bermanfaat untuk pengendali banjir dan mengairi lahan, nantinya Bendungan yang memiliki ketinggian 85 meter itu juga bisa menjadi objek wisata karena menghadirkan spot pemandangan indah.
"Sangat bagus desainnya. Menarik karena ada spot wisata, dengan desain yang modern dan rumah bangunan minimalis sekitarnya rapi," lanjutnya.
Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWS JB), Arfandi menyampaikan, pembangunan dilakukan dua tahap dengan menggunakan anggaran dari APBN. Tahap pertama dengan nilai Rp 578 miliar dan tahap kedua senilai sekitar Rp 689 miliar.
"Untuk paket satu, kontrak tahun 2013 dan selesai di tahun 2019. Untuk paket dua, pelaksanaan konstruksi 25 Mei 2018 - 9 Desember 2021. Saat ini progresnya sudah di atas 80 persen," beber Arfandi.
Arfandi menyebut, beragam manfaat atas bendungan itu, antara lain untuk irigasi, air baku kurang lebih 440 liter per detik, pembangkit listrik tenaga air, pengendali banjir, konservasi sumber daya air dan pengembangan pariwisata.
Tak hanya itu, Bendungan Karalloe juga mampu meningkatkan cadangan air, meningkatkan luas tanam hingga tujuh ribu hektar, serta meningkatkan intensitas tanam dari 150 persen menjadi 250 persen.