Panduan untuk ibu hamil dan menyusui
Tetap aktif selama dan setelah kehamilan bermanfaat baik bagi ibu dan bayi.
Olahraga dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, komplikasi persalinan, dan depresi postpartum.
Jika ibu hamil dan menyusui tak memiliki komplikasi atau kondisi medis tertentu,
mereka disarankan untuk melakukan 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu.
Aktivitas fisik bersifat peregangan bisa bermanfaat dan menenangkan. Namun, ibu hamil harus memastikan bahwa mereka terhidrasi, menghindari aktivitas yang berisiko, dan waspada terhadap tanda peringatan yang memberi tahu mereka untuk berhenti.
Beberapa tanda termasuk rasa pusing, kontraksi yang menyakitkan, dan pendarahan pada vagina.
Baca Juga: Jaga Kebugaran, Wagub Sulsel Olahraga Pagi Hingga Sepak Takraw
Panduan untuk orang dengan kondisi medis kronis
Meski telah mengidap penyakit kronis, Anda disarankan untuk tetap melakukan olahraga rutin.
Beberapa kondisi medis memungkinkan seseorang untuk menghindari aktivitas fisik yang berisiko.
Di antara pengidap kanker dan penyakit jantung, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kematian dini, perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
Orang dengan kondisi kronis disarankan untuk melakukan olahraga aerobik sedang 150-300 menit per minggu atau setidaknya 75-150 menit aerobik berat per minggu.
Baca Juga: Ingin Berolahraga? Kenali Olahraga yang Cocok bagi Tubuh
Panduan untuk penyandang disabilitas
Untuk kelompok penyandang disabilitas, aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi fisik, kognitif, kekuatan, dan kualitas hidup.
Pedoman olahraga untuk orang dewasa berlaku juga bagi kelompok dewasa penyandang disabilita
Baca Juga: PKK Sulap Lahan Kosong GOR Sudiang Jadi Destinasi Agrowisata