Berolahraga untuk Kesehatan Sesuai Panduan dari WHO

28 November 2020 14:40 WIB
Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga ( )

Sonora.ID - WHO baru saja merilis pedoman aktivitas fisik teranyarnya.

Rekomendasi aktivitas fisik ini dikeluarkan setelah mengetahui bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan risiko komplikasi akibat Covid-19 yang tinggi.

WHO menyarankan orang dewasa (18-64 tahun) berolahraga selama 150 menit atau minimal 75 menit per pekan.

Rekomendasi sebelumnya juga hanya dibuat untuk orang dewasa sehat.

Baca Juga: Jadi Investasi di Hari Tua, Terapkan 4 Motivasi Olahraga yang Benar!

Dalam rekomendasi teranyar, WHO menyertakan kelompok masyarakat yang lebih luas, mencakup orang dengan kondisi medis tertentu.

Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus "Aktif secara fisik sangat penting untuk kesehatan. Setiap gerakan akan diperhitungkan, terutama di masa pandemi ini. Kita semua harus bergerak setiap hari.

Panduan olahraga untuk anak dan remaja

Menurut ahli kesehatan anak, Stephanie Walsh mengatakan, agar anak-anak tertarik untuk menjadi lebih aktif, buat-lah aktivitas fisik menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan.

Baca Juga: Pengelola Wisata Ikuti Pelatihan Manajemen Homestay di Muba

Anak-anak hingga usia 17 tahun membutuhkan setidaknya 60 menit olahraga intensitas sedang hingga berat setiap hari. Sebagian besar aktivitas harus bersifat aerobik seperti joging atau bersepeda.

Aktivitas yang memperkuat otot dan tulang juga diperlukan. Tak apa jika orang tua mau menyelipkan permainan-permainan tertentu ke dalam aktivitas fisik seperti berjalan kaki.

Sementara remaja umumnya lebih senang beraktivitas fisik sambil mendengarkan musik.

Baca Juga: Tingkatkan Prestasi Olahraga, Dodi Reza Bangun Sarana Olahraga di Kecamatan Keluang

Panduan untuk orang dewasa

Orang dewasa di rentang usia 18-64 tahun, disarankan melakukan aktivitas fisik bersifat aerobik sedang 150-300 menit per pekan atau 75-150 menit latihan aerobik berat.

Cara ini dapat mengurangi risiko kematian dini akibat berbagai penyakit kronis. Pedoman juga merekomendasikan kelompok lanjut usia untuk melakukan setidaknya 150-300 menit olahraga intensitas sedang atau 75-150 menit latihan aerobik.

Latihan yang memperkuat semua otot harus dilakukan setidaknya dua kali dalam sepekan.

Namun, Anda disarankan untuk berolahraga di luar ruangan.

Anda diperbolehkan berolahraga di dalam ruangan jika berada di rumah masing-masing, seperti olahraga ping pong.

Baca Juga: Wisata Olahraga Indonesia Optimis Cepat Bangkit

Panduan untuk ibu hamil dan menyusui

Tetap aktif selama dan setelah kehamilan bermanfaat baik bagi ibu dan bayi.

Olahraga dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, komplikasi persalinan, dan depresi postpartum.

Jika ibu hamil dan menyusui tak memiliki komplikasi atau kondisi medis tertentu,
mereka disarankan untuk melakukan 150 menit aktivitas aerobik sedang setiap minggu.

Aktivitas fisik bersifat peregangan bisa bermanfaat dan menenangkan. Namun, ibu hamil harus memastikan bahwa mereka terhidrasi, menghindari aktivitas yang berisiko, dan waspada terhadap tanda peringatan yang memberi tahu mereka untuk berhenti.

Beberapa tanda termasuk rasa pusing, kontraksi yang menyakitkan, dan pendarahan pada vagina.

Baca Juga: Jaga Kebugaran, Wagub Sulsel Olahraga Pagi Hingga Sepak Takraw

Panduan untuk orang dengan kondisi medis kronis

Meski telah mengidap penyakit kronis, Anda disarankan untuk tetap melakukan olahraga rutin.

Beberapa kondisi medis memungkinkan seseorang untuk menghindari aktivitas fisik yang berisiko.
Di antara pengidap kanker dan penyakit jantung, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kematian dini, perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.

Orang dengan kondisi kronis disarankan untuk melakukan olahraga aerobik sedang 150-300 menit per minggu atau setidaknya 75-150 menit aerobik berat per minggu.

Baca Juga: Ingin Berolahraga? Kenali Olahraga yang Cocok bagi Tubuh

Panduan untuk penyandang disabilitas

Untuk kelompok penyandang disabilitas, aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi fisik, kognitif, kekuatan, dan kualitas hidup.

Pedoman olahraga untuk orang dewasa berlaku juga bagi kelompok dewasa penyandang disabilita

Baca Juga: PKK Sulap Lahan Kosong GOR Sudiang Jadi Destinasi Agrowisata

 

 

PenulisIyeng Veda
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm