Banjarmasin, Sonora.ID - Memasuki akhir tahun 2020, progres pembangunan Jembatan Gantung Pulau Bromo di Kelurahan Mantuil, Kec. Banjarmasin Selatan kurang lebih sudah mencapai 92%.
Menyusul pengerjaan sebagian struktur utama sudah selesai dan tinggal menyelesaikan pekerjaan erection atau rangka jembatan yang sudah berjalan 50%-nya, ditambah pengecoran dan bagian-bagian lain.
"Artinya pengerjaan struktur utamanya sebagian sudah selesai. Kita optimis 30 Desember selesai sesuai kontrak," Mustafa, Manajer Pelaksana Proyek, ketika dikunjungi reporter Smart FM, Selasa (01/12) pagi.
Baca Juga: Disebut sebagai Jembatan, Jokowi: Saya Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan untuk MUI
Bahkan menurutnya, jika kondisi cuaca berlangsung aman, target penyelesaian proyek Jembatan Gantung Pulau Bromo bisa selesai lebih cepat dari kontrak, yakni 23 Desember mendatang.
Selain itu, pihaknya tetap memberlakukan lembur hingga malam hari sampai jam 22.00 WITA bagi seluruh karyawan yang jumlahnya mencapai sekitar 90 orang. Terkecuali malam Jumat, seluruh pekerja bisa libur.
"Dalam minggu ini kita pasang penangkal petir, untuk mencegah kondisi cuaca hujan dan sebagainya," tambahnya lagi.
Adapun kendala di lapangan, hanya dirasakan pada segmen pembangunan ke arah Pulau Bromo yang tidak ada akses jalan.
Sehingga sangat tergantung dengan kondisi cuaca dan pasang surut air, untuk bisa merapat ke seberang (Pulau Bromo).
Baca Juga: Proyek Flyover Ganefo Mranggen, Kabupaten Demak untuk Mengurai Kemacetan
"Kendalanya sama seperti yang sudah-sudah. Jadi harus datang ambil pasir, semen, batu keluar dan ngecor ke seberang," tandasnya.
Kembali ke progres pengerjaan, Mustafa menjelaskan, saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan rangka jembatan gantung yang bentang panjangnya mencapai 100 meter.
Di mana untuk pengerjaan kabel utama sudah selesai, kemudian pemasangan lantai sudah berjalan 50%, termasuk pengerjaan pagar dan ikatan angin.
Baca Juga: Viral Video Pria Bergelantungan di Tiang Pinggir Jembatan Rel Kereta Api
"Pengerjaan lain seperti pengecoran di Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan jalan pendekat, hari ini, Selasa (01/12) mulai kita lakukan," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Jembatan Pulau Bromo yang menelan biaya sekitar Rp 40 M lebih itu memiliki panjang 252 meter, dengan inti gantung 100 meter, dan lebar 2 meter.
Desain jembatan yang cukup ikonik dan futuristik nantinya hanya diperuntukkan bagi pengendara roda dua, sepeda dan pejalan kaki.
Namun, jika dalam keadaan darurat, hanya ambulans dan mobil pemadam kebakaran yang dibolehkan melintas.
Baca Juga: Proyek Jembatan Tak Berizin, Inspektorat Banjarmasin : 'Jangan Lagi Diulangi!'