Latius menjelaskan bahwa game bisa menjadi media pembelajaran yang efektif karena didalam sebuah game terdapat sesuatu yang sangat menyenangkan dan ini merupakan cara atau media pendidikan yang baik untuk meningkatkan kemampuan berfikir dalam menyelesaikan masalah yang terdapat pada sebuah game.
“Melalui Game yang mengandung edukasi, daya fikir anak terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, sosial, dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki kemampuan dan keterampilan bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan anak, dari game juga biasanya akan menimbulkan fantasi-fantasi besar oleh anak dan tentu akan semakin menambah rasa ketertarikan anak pada permainan tersebut,” pukasnya.
Baca Juga: Tahun 2021, Alokasi Belanja Kota Palembang Mencapai Rp 148,91 Miliar
Dirinya menambahkan kombinasi antara pembelajaran dikelas dengan pembelajaran dengan game sebaiknya 75 berbanding 25, dimana 75 pembelajaran dikelas dan 25nya pembelajaran dengan game.
“Setelah belajar teori dikelas bisa di padukan dengan pembelajaran dengan game, missal menanam tanaman, realnya tanaman tumbuh beberapa hari kemudian setelah ditanam, tapi dengan game bisa beberapa menit saja pertumbuhannya, “ ujarnya.
Baca Juga: Pameran Keliling Museum dr. A.K. Gani Dibuka Selama Sepekan