Pihaknya menyatakan, meski Presiden Jokowi mengimbau setiap menteri-menterinya untuk mengusahakan cara yang terbaik untuk kembali menekan penambahan kasus, namun pihaknya tidak melihat adanya gestur kemarahan.
“Kalau saya waktu itu rapat kabinet, saya tidak menangkap gestur kemarahan atau kekecewaan Bapak Presiden. Itu biasa lah. Beliau memberikan tekanan agar para pembantunya lebih meningkatkan kinerjanya, lebih serius,” ungkapnya menjelaskan.
Muhadjir membenarkan adanya kenaikanan kasus positif tersebut, namun kenaikan ini berbarengan dengan banyaknya tracing yang dilakukan.
Baca Juga: Buntut Long Weekend Akhir Oktober, Anies: Kita Menyaksikan Kenaikan Kasus Covid-19 Lagi
Tak hanya itu, pemerintah provinsi Jawa Tengah pun menyatakan bahwa adanya perbedaan data penambahan kasus corona di Jateng pada 29 November 2020.
Data dari satgas penanganan Covid-19 mencatat 2.036 kasus, sedangkan data dari Pemprov Jateng menunjukkan penambahan 844 kasus.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun telah melakukan klarifikasi pada satgas terkait dengan perbedaan data tersebut.