Sonora.ID - Kemarin, 1 Desember 2020, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia per harinya kembali memuncak bahkan menjadi rekor baru.
Pasalnya, pada awal bulan Desember kemarin, kasus positif Covid-19 bertambah hingga 5.092 kasus sehingga jumlah total di Indonesia mencapai 543.975.
Kasus pada hari kemarin adalah tertinggi ketiga kasus harian sejak pandemi melanda Indonesia, rekor pertama terjadi pada 29 November 2020 yang lalu, dan yang keuda pada tanggal 27 November 2020.
Baca Juga: Diharapkan Hasilkan Generasi Unggul, Menko PMK: Pendidikan Pranikah Diutamakan untuk Perempuan
Melihat adanya kenaikan yang terus-menerus dalam angka yang signifikan, diketahui bahwa penambahan kasus naik 13,41 persen.
Dikutip dari Kompas.TV, Presiden Joko Widodo pun memberikan perhatian khusus pada Jawa Tengah dan DKI Jakarta terkait dengan pertambahan kasus tersebut.
Hal ini juga dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Pemkot Makassar Waspadai Lonjakan Kasus Covid 19 Saat Liburan Akhir Tahun
Pihaknya menyatakan, meski Presiden Jokowi mengimbau setiap menteri-menterinya untuk mengusahakan cara yang terbaik untuk kembali menekan penambahan kasus, namun pihaknya tidak melihat adanya gestur kemarahan.
“Kalau saya waktu itu rapat kabinet, saya tidak menangkap gestur kemarahan atau kekecewaan Bapak Presiden. Itu biasa lah. Beliau memberikan tekanan agar para pembantunya lebih meningkatkan kinerjanya, lebih serius,” ungkapnya menjelaskan.
Muhadjir membenarkan adanya kenaikanan kasus positif tersebut, namun kenaikan ini berbarengan dengan banyaknya tracing yang dilakukan.
Baca Juga: Buntut Long Weekend Akhir Oktober, Anies: Kita Menyaksikan Kenaikan Kasus Covid-19 Lagi
Tak hanya itu, pemerintah provinsi Jawa Tengah pun menyatakan bahwa adanya perbedaan data penambahan kasus corona di Jateng pada 29 November 2020.
Data dari satgas penanganan Covid-19 mencatat 2.036 kasus, sedangkan data dari Pemprov Jateng menunjukkan penambahan 844 kasus.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun telah melakukan klarifikasi pada satgas terkait dengan perbedaan data tersebut.