Di lain pihak, Akademisi Unhas, Rusnadi Padjung mengungkapkan, Selayar merupakan daerah yang cantik dan perlu lebih banyak berbenah. Khususnya transportasi laut menuju spot wisata. Hal ini terasa dengan waktu tempuh ke Taman Nasional Takabonerate yang membutuhkan hingga 4-5 jam.
"Padahal, kapal yang digunakan sudah sangat baik dengan fasilitas memadai untuk aktivitas penyelaman," imbuh Rusnadi.
Sementara, Ariady Arsal, anggota Tim Gubernur Sulsel untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) membeberkan, proses Selayar menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata telah berjalan dan sudah di bahas di Dewan KEK pusat pada November lalu.
Baca Juga: KPM Takabonerate Siap Berlayar di Kabupaten Kepulauan Selayar
Bahkan pemerintah Sulsel telah menganggarkan dukungan program untuk Selayar menjadi kawasan khusus pariwisata di 2021. Seperti pembangunan Air Siap Minum (Arsinum), bantuan Kapal Wisata, pembangunan hotel berbintang dan perbaikan infrastruktur jalan.
Selain tentunya ambulance laut dan bantuan kapal. Khusus untuk bandara, prioritas utama akan mendorong perpanjangan landasan bandara Aroeppala hingga bisa digunakan oleh pesawat berbadan lebar.
"Untuk bandara dikepulauan Selayar akan didorong untuk evaluasi ulang FS khususnya lokasi bandara apakah akan di kawasan inti Takabonerate di Pulau Latondu, di Pulau Kayuadi atau di Pulau Jampea," pungkas Ariady Arsal.
Baca Juga: KPM Takabonerate Siap Berlayar di Kabupaten Kepulauan Selayar