Makassar, Sonora.ID - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulsel Abdul Rahim Yunus mendesak pemerintah maupun aparat untuk menangkap segala macam bentuk terorisme. Utamanya yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Menurutnya, aksi teroris tersebut tidak melambangkan perilaku umat beragama.
Selain itu, peristiwa brutal dan tidak manusiawi yang terjadi di Kabupaten Sigi,Provinsi Sulawesi Tengah juga sangat bertentangan dengan ajaran agama manapun. Karenanya, ia meminta kepada seluruh pemuka agama menenangkan umatnya agar tidak terprovokasi dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Teror Pembunuhan di Sigi, Idham Azis Minta Polisi Tembak Mati Pelaku
"Meminta kepada seluruh pemuka agama dari enam agama yang ada di Sulsel untuk secara aktif menenangkan umatnya masing-masing, agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan negara dan warganya ini hidup tenang, rukun dan damai," tegasnya.
Ia pun mengimbau kepada seluruh warga secara bersama bahu-membahu menjaga suasana hidup rukun, damai dan sejuk sebagai kebutuhan bersama. Dengan demikian,tidak tercederai oleh pihak-pihak manapun.
Baca Juga: BNPT: Sikap Anti Keberagaman Akan Melahirkan Intoleransi
Himbauan tersebut ditandatangani langsung, Prof.DR.H.M. Ghalib M., MA, unsur agama Islam, Pastor Paulus Tongli, S.Phil., M.Phil unsur agama Katholik, Pendeta Adrie Octavinus Massie, unsur agama Kristen, Adriemasus Kol (Purn) I.N. Suartha, S.IP., unsur agama Hindu, DR. Ir. Yongris, MM. unsur agama Budha, Ir. Hans Hartono unsur agama Konghuchu dan Sekretaris FKUB Sulsel, Drs, Burhanuddin Yusuf.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mendukung penuh langkah FKUB Sulsel yang berkomitmen menjaga kerukunan umat beragama.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Waktu Toleransi Imunisasi Anak adalah 2 Minggu
"Mudah-mudahan kita tetap berada dalam situasi aman dan damai, rukun antara umat beragama," imbuh Nurdin Abdullah.
Hal senada disampaikan, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang juga mengecam tindakan pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, tindakan yang diduga dilakukan kelompok MIT ini tidak mencerminkan nilai-nilai Islam.
Baca Juga: Angka DO KB Jatim Naik Hampir 9 Persen Selama Pandemi, Teguh: Masih di Bawah Toleransi