"Media sosial dan yang lainnya harus benar-benar dimanfaatkan. Bukan hanya sebatas untuk berdagang atau berjualan atau bahkan memesan makanan dan barang, tapi harus bisa dijadikan media dakwah yang efisien. Keren'kan kalau
ulama juga memahami dan menguasai teknologi? Masa mau ketinggalan terus," tambah Uu.
Uu berharap, pemanfaatan teknologi digital ini bisa dipahami dan dipakai oleh para ulama untuk benar-benar menyampaikan dakwah yang sifatnya menyejukkan, menenangkan dan menentramkan.
"Jadi jangan sampai seolah-olah isinya agama tetapi sebenarnya mengadu domba, menyesatkan, memojokkan atau sampai menghina kelompok atau agama tertentu," tutup Uu.