"Salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah memanfaatkan teknologi digital. Ini pun harus dikuasai dan dipahami para ulama. Berdakwah melalui teknologi digital akan lebih efektif dan lebih memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja, di mana saja, dan waktunya pun lebih fleksibel," ucap Uu saat membuka "Workshop Dakwah Digital Untuk Ulama Jawa Barat" di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (2/12/2020).

 

 

Menurutnya, dakwah digital merupakan media dakwah masa kini dan masa depan. Terutama untuk generasi milenial dan generasi Z yang kesehariannya tidak terlepas dari penggunaan media digital.

 

Uu menambahkan, dalam penggunaan media sosial dan yang lainnya, karakter generasi milenial itu cenderung lebih tertarik dengan jenis konten yang ringan semisal, video ceramah singkat, quote bermanfaat, poster dakwah dan lainnya. Karena konten seperti ini memiliki visual yang memanjakan mata namun tak lepas dari pesan dakwah yang ingin disampaikan.

 

"Nah, ulama ini harus bisa bertransformasi dalam menyampaikan dakwahnya, jadi harus mampu merespons berbagai tantangan sesuai dengan situasi," tegas Uu.

 

 

"Media sosial dan yang lainnya harus benar-benar dimanfaatkan. Bukan hanya sebatas untuk berdagang atau berjualan atau bahkan memesan makanan dan barang, tapi harus bisa dijadikan media dakwah yang efisien. Keren'kan kalau ulama juga memahami dan menguasai teknologi? Masa mau ketinggalan terus," tambah Uu.

 

Uu berharap, pemanfaatan teknologi digital ini bisa dipahami dan dipakai oleh para ulama untuk benar-benar menyampaikan dakwah yang sifatnya menyejukkan, menenangkan dan menentramkan.

 

"Jadi jangan sampai seolah-olah isinya agama tetapi sebenarnya mengadu domba, menyesatkan, memojokkan atau sampai menghina kelompok atau agama tertentu," tutup Uu.