Kemenparekraf Hadirkan Program Untuk Bantu Fotografer di Tengah Pandemi Covid-19 (
Sonora Bandung/ Gun)
Bandung, Sonora.ID - Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup berat bagi entrepreneur, termasuk bagi entrepreneur di bidang fotografi atau biasa dikenal sebagai photopreneur.
Karya fotografi dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi berbagai produk. Saat pandemi Covid-19, orang tidak bisa melihat langsung produk-produk pelaku ekonomi kreatif, tetapi hasil foto yang ditampilkan di media sosial bisa mendongkrak penjualan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Industri Kreatif Film Televisi dan Animasi menghadirkan program untuk membantu fotografer saat pandemi Corona, yaitu seminar dan workshop fotografi bernama LENS (Learn Photopreneurship in Niis Style (Newness Idea & Integrated Smart) 2020 dengan tema "Susun Startegi Bangkit dari Pandemi".
"Ini adalah seminar dan workshop fotografi dan entrepreneurship yang
menghadirkan dua belas narasumber dari fotografer profesional berbagai bidang spesialis dan pakar internet marketing. Kita mau membangun kewirausahaan dan profesionalisme di kalangan fotografer nasional dari level menengah hingga mau profesional," papar Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf Syaifullah, seusai membuka seminar dan workshop LENS 2020 di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (1/12/2020) lalu.
Syaifullah menambahkan, sesuai dengan namanya "LENS", akan menyajikan ide-ide baru yang dapat diadaptasi para photopreneur untuk menghadapi tahun mendatang.
"Pandemi Covid ini menerpa semua lini, semua bidang. Kita harus segera bangkit dan beradaptasi. Masa pandemi ini banyak membuat pekerja seni terutama fotografer terdampak. Banyak proyek yang dibatalkan atau ditunda. Akibatnya tak ada pemasukan. Bahkan ada yang sudah kasih DP tapi kerjaan batal, dan mereka minta dikembalikan uang DP nya, jadi para pekerja seni ini dapat pemasukan darimana?," jelas Syaiffullah.
"Secara umum kami tidak memiliki data berapa banyak pekerja seni yang terdampak. Tapi kami ada satu platform digital yang menjadi wadah untuk fotografer nasional, namanya Imaginesia," tambah Syaifullah.
"Diplatform ini setiap fotografer didata identitasnya, portofolio seperti apa, alat yang dia punya apa. Karena saat sudah ada data ketika keadaannya seperti ini, kami akan mudah memberikan bantuan," ucapnya lagi.
Lebih lanjut, Syaifullah ingin agar setiap fotografer punya jiwa kewirausahaan dan bisa profesional.
Seminar dan workshop LENS 2020 ini berlangsung pada 1-3 Desember 2020 lalu diikuti oleh 40 orang peserta dengan metode tatap muka, dan 100 orang peserta secara virtual. Diketahui para peserta berasal dari seluruh Indonesia.