Di wilayah Kalsel, Ia mengakui sulit untuk dilakukan pemetaan wilayah mana saja yang rawan terjadi aksi ‘cuci otak’ oleh para penganut paham radikal, apalagi yang sampai mengarah ke potensi aksi teror.
Namun pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah yang dinilai rawan dan bertemu dengan para tokoh agama serta tokoh masyarakat, untuk saling bekerjasama mencegah meluasnya paham radikal.
Apalagi masyarakat sempat dikejutkan dengan aksi teror penyerangan Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang menewaskan satu anggota Polri yang bertugas saat itu.
Baca Juga: Prof Muradi: Mereka yang Ditembak Diduga Tunggangi FPI
Salah satu metode yang saat ini dinilai paling tepat untuk diterapkan, menurut Didit adalah dengan menyisipkan materi terkait bahaya radikalisme dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah meluasnya paham tersebut, melalui pengajian dan majelis-majelis taklim.
Sementara itu, Kabid Kepemudaan FKPT Kalsel, Hafizh, mengungkapkan jika kejadian penyerangan ke Polsek Daha Selatan yang terjadi beberapa bulan lalu, memang mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, selama ini wilayah Kalsel dinilai sangat kondusif dari aksi-aksi teror, terlebih pelakunya yang rupanya masih sangat muda.
Untuk itu...