LIPI Serahkan 180 Produk Lampu Emergency Multifungsi Yang Telah Disempurnakan (
)
Bandung, Sonora.ID - Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan diseminasi produk teknologi Lampu Penerangan Emergency Multifungsi pada Minggu (13/12) lalu di ruang rapat Alysium, Hotel Sapphire Sky, Tangerang.
Dalam siaran pers yang diterima Sonora Bandung, disebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proyek hilirisasi produk-produk hasil riset kepada masyarakat.
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI menyerahkan 180 produk Lampu Emergency Multifungsi yang telah disempurnakan kepada dua yayasan sosial dan keagamaan yang berbasis di Tangerang, yaitu Yayasan Ummah Mulia Bangsa dan Yayasan Uswatun Hasanah.
Kegiatan ini didanai melalui program Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat (PTDM) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN)
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono dalam sambutannya mengatakan bahwa produk Lampu Emergency Multifungsi ini telah mengalami berbagai perbaikan sejak pertama kali dikembangkan pada 2016.
“Pusat Penelitian Teknologi dan Mekatronik LIPI juga memiliki riset-riset lain yang bisa dimanfaatkan dan didiseminasikan ke masyarakat, termasuk hasil-hasil riset yang berkaitan dengan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, perwakilan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek/BRIN, Sri Astuti menjelaskan bahwa Kemenristek/BRIN mendukung penuh upaya Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dalam mendiseminasikan produk-produk risetnya. Salah satunya melalui skema pendanaan PTDM.
“Hilirisasi produk memberikan dua manfaat utama sekaligus yaitu, pendayagunaan produk teknologi hasil litbang dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta mempercepat diseminasi dan pemanfaatan produk teknologi yang potensial dari Lembaga Litbang ke masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Teknologi dan Mekatronik LIPI, Haznan Abimanyu memaparkan bagaimana para peneliti telah bekerja keras dalam tiga bulan terakhir guna mempersiapkan segala sesuatu terkait penyerahan produk.
“Harapannya, di masa mendatang, inovasi terkait produk ini bisa semakin mumpuni di antaranya dengan menjadikan matahari sebagai sumber energinya,” papar Haznan.
Sedangkan Koordinator Tim Peneliti Lampu Hemat Energi, Dalmasius Ganjar Subagyo mengungkapkan keyakinannya atas produk riset Lampu Emergency Multifungsi sebagai salah satu produk riset terapan yang bisa berguna bagi masyarakat luas.
Setelah melalui serangkaian inovasi sejak 2016, produk ini telah memiliki paten sebagai produk piranti penerangan yang dilengkapi dengan perangkat pengisian ulang alat elektronik.
Dalmasius mengaku bahwa salah satu perubahan signifikan terkait produk ini adalah desain produk yang lebih elegan sehingga memiliki nilai jual industri yang lebih baik.
Lampu Emergency Multifungsi ini selain memiliki fitur penerangan pada umumnya, juga dibekali dengan kemampuan pengisian ulang perangkat elektronik seperti telepon selular melalui konektor standar USB.
“Ini memang bukan high tech, ini teknologi biasa saja tapi intinya adalah bagaimana sentuhan teknologi biasa ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas," pungkasnya.