Makassar, Sonora.ID -- Menjelang perayaan natal, sejumlah gereja telah menggelar persiapan, khususnya yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan panitia natal di Gereja Katedral Makassar.
Pastor Paroki Katedral Makassar Wilhelmus Tulak kepada Smartfm mengatakan, natal tahun ini sangat berbeda dibanding sebelumnya. Kepanitiaan terbagi dua, yakni panitia perayaan natal dan panitia protokol kesehatan.
"Panitia tersebut telah berbulan-berbulan bertugas. Dengan adanya pandemi kita memang sangat ditantang untuk berkumpul namun aturan pemerintah mewajibkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," ujar Pastor Wilhelmus.
Baca Juga: Pemkot Makassar Keluarkan Surat Edaran Larangan Perayaan Natal dan Tahun Baru
Ia pun menegaskan, perayaan natal di Gereja Katedral tetap berlangsung seperti biasanya dengan mengikuti protkes. Hanya saja ada pembatasan jumlah jemaat. Sebelum pandemi, jemaat yang hadir merayakan natal di Gereja bisa mencapai dua ribu orang.
Namun tahun ini pihaknya terpaksa membatasi jumlah jemaat maksimal hanya 500 orang saja. Hal ini mengingat kewajiban menjaga jarak demi menghindari penularan.
Tak hanya itu, di meja doa dalam gereja dilengkapi dengan kaca mika sebagai perantara antar jemaat yang satu dengan lainnya.
Baca Juga: Jelang Nataru, Pemprov Jatim Tingkatkan Operasi Yustisi Cegah Covid-19
"Karena itu kami membuat kesepakatan untuk meminimalisir umat untuk hadir. Kami berusaha betul tidak menimbulkan kerumunan. Bahkan gereja di lengkapi dengan plastik mika untuk memberi rasa aman bagi jemaat," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah telah mengeluarkan surat edaran larangan berkerumun saar perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Kebijakan itu menyikapi kasus covid yang cenderung meningkat.
Baca Juga: Perayaan Nataru, Hotel di Indonesia Akan Hormati Kebijakan Pemerintah
Menurut Nurdin, pihaknya tidak melarang pelaksanaan ibadah saat natal bagi umat kristiani maupun katolik.
Akan tetapi, pihaknya mengimbau agar lebih baik melalukannya secara virtual. Selain natal, potensi naiknya penularan virus juga dapat terjadi pada momentum tahun baru.