Banjarmasin, Sonora.ID - Sejumlah manhole atau tutup drainase di kawasan Kuin Utara dan Kuin Cerucuk diketahui hilang dicuri oknum tidak bertanggung jawab.
Meninggalkan lubang menganga dan membahayakan pengguna jalan. Mirisnya, oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, kondisi itu dibiarkan berlangsung lama.
Dari hasil pantauan Smart FM, Total ada sepuluh titik yang tutup drainasenya hilang. Di beberapa lubang, diletakkan kayu dan hingga bekas. Menghindari agar pengguna jalan tidak terperosok.
Menurut penuturan salah seorang warga yang tinggal di kawasan Kuin Utara , Hj Bihah, kondisi tersebut sudah berlangsung lama. Jauh sebelum Banjarmasin dilanda pandemi.
Baca Juga: Irit Bicara, Hamli Limpahkan Soal Pelanggaran Prokes Dinkes Banjarmasin ke Wali Kota
"Saya sudah berulang-ulang memfoto. Kemudian mempostingnya ke media sosial. Tapi, tidak ada tanggapan dari Pemerintah setempat," ungkapnya.
Hal itu sendiri dilakukannya bukan tanpa alasan. Tidak satu atau dua kali perempuan 50 tahun itu melihat ada kendaraan yang terperosok ke dalam lubang.
"Terakhir, sepekan yang lalu. Ada mobil yang bannya terperosok ke lubang. Ini membahayakan pengguna jalan. Saya khawatir menimbulkan korban jiwa. Di sini banyak anak-anak," tuturnya.
Masih dari keterangan Bihah. Menurutnya, ada yang sengaja mencuri besi penutup drainase itu. Hanya saja, hingga saat ini, pencuri tak kunjung tertangkap.
"Kami sering berjaga-jaga. Perkiraan, pencuri beroperasi dini hari. Soalnya, bila hingga jam 12 malam, warung-warung masih banyak yang buka," bebernya.
Ketika dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika, angkat bicara terkait banyaknya besi penutup drainase yang hilang, hingga menimbulkan lubang menganga.
Baca Juga: Raih Suara Terbanyak Pilkada Banjarmasin. Petahana Enggan Merayakan
Windi, menjelaskan bahwa hal itu sudah menjadi konsen di Dinas yang ditanganinya. Dia mengaku sudah melaporkan kasus kehilangan kepada aparat Kepolisian.
"Kemudian pihak pengepul juga sudah kami surati, bahwa kalau sampai mereka mau menerima tutup drainase dari seseorang untuk dijual, maka mereka akan dikenakan atau diajukan sebagai penadah," bebernya kepada Smart FM, Rabu (16/12).
Windi mengakui, dahulu penutup drainase yang digunakan terbuat dari semen yang dicor. Namun, karena kesulitan memantau kondisi dalam drainase dan agar tampilan lebih estetik, maka kemudian diganti dengan penutup besi.
Lantas, apakah ada rencana lubang-lubang yang ada itu ditutup ulang?
Windi menegaskan ada. Namun kemungkinan besar hal itu baru bisa dilakukan di Tahun 2021 mendatang.
Di sisi lain. Menurut Windi, rasa memiliki oleh warga bisa jadi sangat besar. Namun, dia mengharap warga bisa lebih peduli dalam hal menjaga. Khususnya menyangkut barang-barang atau fasilitas milik Pemko Banjarmasin.
Bahkan menurut Windi, pihaknya juga sempat mendapat laporan. Bahwa sebenarnya, warga cukup tahu siapa yang sebenarnya mengambil.
"Mereka tahu tapi mereka mendiamkan. Mungkin karena warga tidak berani menegur," tutupnya.