Selain itu, mereka yang mengidap infeksi lalu menyebabkan keputihan, dan memilih untuk membiarkannya karena dianggap keputihan biasa, juga bisa jadi penyebab haid tidak teratur.
“Tidak diobati lalu ternyata penyebabnya infeksi, seperti jamur. Nah itu bisa juga menyebabkan haidnya banyak juga nanti, karena dia selaputnya lebih mudah luruh,” sambung dr. Boyke.
Dengan demikian, apapun penyebabnya, gangguan haid tersebut harus diobati dengan terlebih dahulu mengetahui betul penyebab ketidakteraturan tersebut.
Baca Juga: Selain Jepang, Ini Negara yang Izinkan Cuti Haid bagi Pekerja Perempuan
Dr. Boyke menjabarkan bahwa haid yang normal adalah yang biasanya dialami dalam lima sampai tujuh hari.
“Lima sampai tujuh hari yang normal. Siklusnya 21 sampai 35 hari jauh jedannya. Lebih dari itu sudah dianggap tidak normal,” jelas dr. Boyke.
Kedua indikator tersebut bisa dijadikan sebagai patokan untuk menarik kesimpulan apakah haid seorang wanita dinyatakan normal atau tidak.
Baca Juga: Sering Mengalami Menstruasi Yang Tak Teratur, dr Boyke: Penyebabnya Bisa Jadi Karena Infeksi