Banjarmasin, Sonora ID - Insiden pembunuhan seorang perempuan (14) berinisial YA di salah satu hotel di Banjarmasin pada Senin, (28/12) lalu, membuat Wali Kota, Ibnu Sina turut prihatin.

Apalagi korban masih berusia di bawah umur yang seharusnya masih masuk usia sekolah. Ia pun angkat bicara terkait dugaan prostitusi online yang melibatkan remaja di bawah umur tersebut.

"Ini menjadi catatan buruk. Akhir tahun terjadi peristiwa seperti ini," ucapnya kepada Smart FM, Rabu (30/12) siang.

Baca Juga: 6 Negara di Asia yang Laporkan Penemuan Virus Baru Dari Inggris, Salah Satunya Malaysia

Menindaklanjuti kejadian itu, Ibnu mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Banjarmasin untuk menelusuri kasus tersebut.

Kemudian, pihak hotel juga diminta melakukan pengetatan terhadap pengunjung. Artinya, pengelola hotel harus memerhatikan betul berbagai ketentuan.

Sebagai contoh, dengan meminta pengunjung untuk memperlihatkan kartu tanda pengenal.

Baca Juga: Besok Serah Terima, Bentang Utama Jembatan Pulau Bromo Ditutup Sementara

"Misalnya dengan menunjukkan buku nikah bagi pasangan suami istri," tekannya.

Lantas, bagaimana dengan hotel yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP)?

Ibnu menginstruksikan bahwa bakal dilakukan pengecekan, bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Satpol PP.

"Kalau terjadi pelanggaran, akan kami berikan teguran bahkan hingga pencabutan izin," tegasnya.

Lebih lanjut, Ibnu juga menanggapi perihal aplikasi yang diduga digunakan sebagai fasilitas dugaan transaksi prostitusi online.

Menurutnya, ke depan, terkait aplikasi yang digunakan, pengawasan harus dibantu aparat keamanan.

"Aplikasi sangat mudah disalahgunakan, dan itu tidak bisa dikontrol langsung. Kecuali kita ikut aplikasi, baru kemudian bisa menelusuri," bebernya.

Baca Juga: Kena Prank, Warga Berdatangan Mengira Jembatan Gantung Pulau Bromo Diresmikan