Sementara itu, Akademisi Universitas Sriwijaya Dr Umar Harun melihat, untuk mewujudkan kebijakan B100 dimasa mendatang pemerintah memang perlu melibatkan penggunaan sawit masyarakat. Sebab untuk membuka lahan baru, sulit dilakukan jika melihat kebutuhan lahan di Sumsel.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), untuk lahan sawit baru dianggap sulit dilakukan sebab luasan lahan kosong di Sumsel semakin terbatas.
“Yang perlu dilihat bukan soal luasan sawitnya tetapi hasil produksi yang dikejar,” jelas dia.
Dirinya mengakui, sejak 20 hingga 30 tahun terakhir, sawit menjadi primadona tidak hanya bagi perusahaan besar tetapi juga masyarakat. Kelapa sawit dianggap sebagai tanaman yang tidak sulit dirawat.
Baca Juga: Muba Maju Berjaya di Tengah Pandemi, Realisasi Program Tak Terhenti
“Makanya dalam berapa tahun terakhir banyak bermunculan lahan sawit-sawit baru. Mulai banyak perusahaan dan masyarakat yang melanggar regulasi membuka lahan di lokasi gambut hingga membuat kerusakan. Secara langsung itu dapat merusak keragaman hayati, keanekaragaman hayati, ekosistem dan konflik,” jelas dia.
Dinas Perkebunan Sumsel, mencatat perusahaan kelapa sawit di Sumsel sudah mencapai 1,2 juta ha. Hampir 59 persennya masih dikuasai oleh perusahaan sedangkan 41 persen izin diberikan ke petani plasma dan swadaya.
Menurut mereka untuk pembukaan lahan baru, akan sulit diwujudkan jika melihat moratorium dan izin pembukaan lahan baru dibatasi.
Baca Juga: Pemkab Muba Dukung KAMMI Wujudkan Kader Berdaya dan Berkarya
“Pemerintah sepakat jika peremajaan sawit adalah opsibukan menambah lahan yang ada. Untuk itu perlu peremajaan untuk sawit rakyat,” jelas Kasi Lahan, Kebakaran, Gangguan Usaha dan Konflik Perkebunan, Dinas Perkebunan Sumsel, Herlan Kagami.
Untuk mencapai target pengembangan biodiesel Sumsel dianggap masih tertatih dalam pengembangannya. Berapa perusahaan masih belum memiliki sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai standar sawit yang ramah.
“Peremajaan harus ditujukan untuk meningkatkan produktifitas, sebab selama ini perkebunan sawit masyarakat banyak yang telah menua dan produktifitasnya semakin menurun,” tutupnya.