Harga Kedelai Import Naik, Pengusaha Tempe di Buleleng Terpaksa Turunkan Jumlah Produksi

4 Januari 2021 15:30 WIB
Harga Kedelai Import Naik, Pengusaha Tempe di Buleleng Terpaksa Turunkan Jumlah Produksi
Harga Kedelai Import Naik, Pengusaha Tempe di Buleleng Terpaksa Turunkan Jumlah Produksi ( Tribun Bali)

Keputusan tersebut diambil akibat harga kedelai sebagai bahan baku tahu tempe mengalami kenaikan. Saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.500 per kilogram (kg), yang sebelumnya Rp 7.000 per kg.

Ketua Gakoptindo, Aip Syarifudin mengaku jika diproduksi dan dijual dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg maka akan mengalami kerugian.

Aip menjelaskan untuk membuat tahu dan tempe memerlukan tambahan biaya produksi sebesar Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Sehingga Aip menganjurkan kenaikan sebesar 20%, menjadi Rp. 15.000 per kg.

Baca Juga: Memasuki Semester Genap, Siswa di Bali Kembali Belajar Secara Daring

Keputusan tersebut diharapkan akan didukung oleh pemerintah. Meski tak memerlukan persetujuan pemerintah, Aip menerangkan perlu adanya dukungan pemerintah.

Pekan depan Gakoptindo akan melakukan pembahasan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Nantinya Gakoptindo mengusulkan adanya kebijakan yang menguntungkan seluruh pihak.

Aip menerangkan salah satu penyebab naiknya harga kedelai adalah pengaruh harga dunia.

Baca Juga: Terkait Vaksin Covid-19, Dinkes Badung Masih Tunggu Arahan dari Pusat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm