Denpasar, Sonora.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli tak mampu menyimpan vaksin dalam jumlah banyak. Vaksin Covid-19 yang nantinya didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali ke Bangli hanya mampu menyimpan dalam jumlah terbatas.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan bangle, Ni Wayan Budiari, Rabu (06/1/2021).
Budiari mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Bangli hingga kini hanya memiliki empat unit tempat khusus penyimpanan vaksin (cold chain). Di mana dua diantaranya digunakan untuk menyimpan vaksin aktif/rutin, dan sisanya untuk penyimpanan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR).
Baca Juga: Pemkab Gowa Terima 2.155 Dosis Vaksin Covid-19, Diprioritaskan untuk Nakes
"Kami ada dua cold chain yang berisi 15 jenis vaksin rutin. Seperti vaksin polio, campak, BCG, dan sebagainya. Selain disini (Dinkes), cold chain juga ada di masing-masing puskesmas sebanyak satu unit," terangnya.
Budiari juga menjelaskan cold chain yang dimiliki Dinas Kesehatan merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat.
Dengan adanya informasi mengenai tambahan vaksin, khususnya vaksin Covid-19 pihaknya mengaku belum tahu dimana akan menyimpan vaksin tersebut. Terkecuali jika pemenuhan vaksin diperbolehkan bertahap, sesuai kebutuhan. Sedangkan berdasarkan informasi, pihaknya menyebut akan mendapatkan 1.000 lebih vaksin Covid-19.
"Kalau memang diperbolehkan, kami ambil sesuai dengan kebutuhan. Sisanya dititip ke Provinsi. Karena cold chain yang kami miliki tidak mampu menyimpan vaksin itu secara keseluruhan mengingat sudah ada vaksin rutin," ujarnya.
Mengenai ketersediaan cold chain yang terbatas, Budiari mengatakan, pihaknya sudah sempat menyampaikan pada pihak Provinsi. Dan diakui jika Provinsi sudah mengetahui kendala tersebut.
Pihaknya juga menyebut jika kendala minimnya cold chain ini tidak hanya terjadi di Bangli, namun Kabupaten lainnya juga mengalami kendala yang sama.
Baca Juga: Vaksin Tahap I Datang, Ketua DPRD Kalsel Siap Disuntik Pertama
"Harga cold chain ini mencapai Rp. 150 juta per satu unitnya. Memang, informasi mengenai tambahan vaksin ini sudah ada sejak tahun 2020 lalu. Kami sudah sering mengajukan pengadaan melalui APBD Bangli, namun tidak pernah mendapatkan anggaran. Bahkan sejak sebelum merebaknya pandemic Covid-19," kata dia.
Mengenai persiapan vaksin Covid-19, Budiari mengaku, tidak ada persiapan khusus. Sebab pihaknya sudah kerap melaksanakan vaksinasi rutin, dengan banyak item.
Berbeda dengan vaksin rutin yang mengharuskan pihak Dinkes aktif mencari sasaran, Budiari menjelaskan, vaksin Covid-19 merupakan vaksin pasif yang pemberiannya sesuai dengan data sumber daya manusia kesehatan (SDMK).
Pihaknya menjelaskan proses vaksinasi akan dibagi kedalam beberapa tahap.Untuk tahap pertama, vaksin Covid-19 menyasar tenaga kesehatan baik di Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan RSU. Sedangkan tahap selanjutnya menyasar personal TNI/Polri, guru, hingga masyarakat yang terpapar Covid-19.
Dikatakan juga, pihak Dinkes Bangli telah menyiapkan 60 orang tenaga kesehatan yang terbagi ke 12 puskesmas, untuk pelaksanaan satu sesi vaksinasi. Sebab pelaksanaan vaksinasi untuk satu orang membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Pihaknya mengatakan, ada sejumlah persyaratan awal untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Kota Denpasar Dapat Jatah Vaksin Covid-19 Sebanyak 9.000 Vial
Diantaranya, penerima vaksin mula-mula melakukan pendaftaran dengan menunjukkan pesan singkat (sms) dari BPJS, yang menginformasikan perihal waktu dan tempat pelaksanaan vaksin. Petugas selanjutnya memasukkan NIK penerima vaksin untuk proses verifikasi.
"Selanjutnya penerima vaksin dilakukan screening. Petugas akan memberikan 13 item pertanyaan yang sesuai dengan persyaratan vaksinasi. Salah satunya penyakit penyerta (komorbid). Kalau diketahui ada penyakit bawaan misalnya seperti hipertensi, autoimun, jantung, diabetes maka tidak bisa divaksin. Sebaliknya jika lolos screening, selanjutnya akan diberikan vaksin. Setelah divaksin, penerima vaksin akan diobeservasi selama 30 menit, dan selanjutnya diberikan kartu vaksinasi," jelasnya
Budiari menegaskan dengan keterbatasan cold chain saat ini, pihaknya berharap kepada Bupati Bangli terpilih agar apa yang menjadi kebutuhan serta diusulkan oleh Dinas Kesehatan, bisa terpenuhi.