Banjarmasin, Sonora.ID - Kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa masih menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, karena pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Tak ayal, pengetatan pun lagi-lagi dilakukan sebagai bentuk antisipasi penularan virus. Yaitu harus mengantongi izin dari Satgas Penanganan Covid-19, baik itu resepsi perkawinan, pernikahan, event organizer, majelis taklim dan kegiatan lainnya.
Sebagaimana yang tertera surat bernomor 442.11/17446-P2P/Diskes, yang merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/MENKES/382/2020.
Baca Juga: Vaksin Tahap I Datang, Ketua DPRD Kalsel Siap Disuntik Pertama
“Karena kita juga tidak ingin penyebaran Covid-19 yang rata-rata sepertinya mulai naik lagi,” ucap Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin kepada Smart FM, Rabu (06/01).
Ibnu yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin itu menegaskan, pihak penyelenggara yang ingin menggelar kegiatan berpotensi banyak massa wajib untuk meminta surat rekomendasi dari Satgas.
"Penyebaran CoVID-19 ini naik lagi. Jadi agar prokesnya terjaga maka harus izin lebih dulu," tandasnya.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Polisi dan Pemerintah Kabupaten Boltim Semprot Disinfektan secara Masif
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, surat edaran tersebut sebenarnya telah berjalan lama.
Hanya saja, kini tim Satgas kembali mengingatkan warga lantaran kasus Covid-19 di ibukota Kalsel yang perlahan mulai tinggi lagi.
“Selama ini sudah jalan. Itu hanya sosialisasi ulang saja. Cuman ada sebagian yang belum tahu sehingga disosialisasikan ulang,” ujarnya, terpisah melalui sambungan telepon.
Lantas, bagaimana dengan majelis taklim? Mengingat belakangan ini sudah banyak pihak penyelenggara di Banjarmasin yang menggelar kegiatan tersebut.
“Tidak banyak, cuman kita tidak tahu jumlah majelis taklim di Banjarmasin ini berapa. Ini mungkin Kantor Kemenag yang punya,” jelasnya.
Meski tak mengantongi izin, Machli mengaku, tidak bisa membubarkan kegiatan majelis taklim yang sedang berlangsung. Namun alangkah baiknya, ada koordinasi dengan tim Satgas covid setempat.
“Tidak ada yang dibubarkan. Hanya diedukasi saja. Kita tidak akan membubarkan kegiatan keagamaan,” pungkasnya.
Baca Juga: DBD Mengancam, Stok Tromboparesis di PMI Banjarmasin Justru Menipis