Mengantisipasi hal tersebut, maka Pemko Banjarmasin sempat mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM), ketika kewenangan diberikan ke kepala daerah.
Namun karena kewenangan itu ditarik dan kembali berada di Pemerintah Pusat, maka PTM yang rencananya digelar pada 11 Januari 2021 untuk tingkat SMP dan 18 Januari 2021 untuk simulasi tingkat SD terpaksa ditunda.
"Bagaimanapun juga PTM sangat diperlukan. Padahal sudah kita siapkan, dengan menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Baca Juga: 11 Pejabat Utama Polda Kalsel Duduki Posisi Baru di Awal Tahun 2021
Ibnu menerangkan, Pemko Banjarmasin melalui Satpol PP akan melakukan patroli dan menertibkan apabila banyak ditemukan badut jalanan yang merupakan anak sekolah.
Itulah satu-satu cara menurut Ibnu, untuk menanggulangi terjadinya eksploitasi terhadap anak, dan mengurangi adanya badut-badut jalanan yang merupakan anak sekolah.
"Kita akan mengambil sikap paling bijaksana, paling tidak patroli dan memantau. Yang menjadi badut ini anak-anak atau orang tua. Kalau banyak ditemukan anak-anak kita akan tertibkan," pungkasnya.
Baca Juga: DBD Mengancam, Stok Tromboparesis di PMI Banjarmasin Justru Menipis