“Selama hampir satu tahun anggota tim kami bekerja tanpa lelah, dengan tekad yang kuat untuk melindungi satu sama lain dan satwa liar dalam perawatan kami dari virus yang sangat menular ini,” kata Peterson.
“Keamanan staf kami dan satwa liar dalam perawatan kami tetap menjadi prioritas nomor satu kami.”
San Diego Zoo Global menerapkan langkah-langkah keamanan hayati yang ketat untuk melindungi semua satwa liar dalam perawatannya dan telah berhasil melindungi populasi satwa liar dari ancaman penyakit yang muncul di komunitas seperti Newcastle's Disease dan West Nile Virus.
Pada Maret 2020, saat komunitas menanggapi pandemi, ilmuwan San Diego Zoo Global bekerja dengan pakar penyakit untuk berbagi keahlian mereka dalam biosekuriti dengan USDA, AZA, dan organisasi lain, membangun praktik industri untuk melindungi satwa liar di seluruh dunia.
Baca Juga: Rekam Jejak Komjen Listyo Sigit Prabowo yang Disebut Calon Tunggal Kapolri
Taman Safari Kebun Binatang San Diego, seperti banyak fasilitas umum lainnya, telah ditutup untuk umum sejak 6 Desember.
Sementara melihat kenyataan ini pakar satwa liar menyatakan keprihatinan tentang gorila yang terinfeksi virus corona. Pasalnya gorila tersebut adalah salah satu dari spesies terancam punah.
"Mereka adalah gorila yang populasinya telah menurun lebih dari 60 persen selama dua dekade terakhir karena perburuan dan penyakit," tutur Pakar Satwa Liar dikutip dari APTN via KompasTV.
Baca Juga: Ramalan Cuaca Besok, 13 Januari 2021: Sejumlah Wilayah Dilanda Hujan