Banjarmasin Banjir, Warga Sebut Ini yang Terparah Dalam Sejarah

15 Januari 2021 16:15 WIB
ketinggian air di kawasan Kuripan, Kota Banjarmasin
ketinggian air di kawasan Kuripan, Kota Banjarmasin ( Smart Banjarmasin/Eva)

Banjarmasin, Sonora.ID - Dua hari sudah, Dewi (25 tahun), warga Jalan Kuripan, Komplek Cempaka Putih terisolasi di rumahnya.

Air setinggi betis di dalam rumah dan di halaman membuatnya tak dapat beraktivitas, selain hanya menanti air surut.

Genangan yang muncul sejak Rabu, (13/01), sekitar pukul 22.40 WITA, tak disangka terus meninggi hingga saat ini.

Dari air yang hanya menyentuh halaman, secara perlahan masuk ke ruang tamu dan akhirnya merendam seluruh ruangan, termasuk kamar tidur dan dapur.

Baca Juga: Banjir di Kalsel Meluas, Ketua DPRD Provinsi Buka Tempat Pengungsian

Padahal kawasan tempat tinggalnya itu masih masuk wilayah pusat Kota Banjarmasin dan tak pernah sekalipun kebanjiran seperti saat ini.

"Dari dulu, ini baru pertama kali dan parah, kami gak bisa ngapa-ngapain," tuturnya ketika ditemui Smart FM, Jumat (15/01) siang.

Pegawai swasta ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak dapat berbuat banyak, apalagi sempat menyiapkan diri untuk antisipasi.

Mengingat, baru kali ini air masuk hingga ke dalam rumah dan melumpuhkan aktivitas mereka.

Baca Juga: Dari Genangan Jadi Banjir, Status Banjarmasin Akhirnya Tanggap Darurat

kondisi rumah Dewi ketika air mulai naik

Jika di hari pertama masih dapat bekerja dari rumah, di hari kedua ini listrik sudah dua kali dipadamkan PLN.

Alasannya tentu saja karena di beberapa wilayah air sungai semakin tinggi dan terlalu berisiko jika listrik tetap dialirkan.

"Jangankan pergi kerja, mau nyari makan pun susah karena akses kami keluar masuk komplek juga terbatas," tambahnya lagi.

Ucapan Dewi bukan isapan jempol, ketinggian air di jalur masuk dan keluar komplek tersebut memang sulit dlewati oleh kendaraan bermotor.

Baca Juga: Kalsel Banjir Parah, Gubernur Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Di depan komplek, misalnya, air mencapai lutut orang dewasa, beberapa motor yang memaksakan lewat harus rela mogok karena kemasukan air. Begitupun mobil yang mesinnya rendah, mau tak mau putar balik.

Sementara di area belakang komplek, air juga cukup dalam. 

"Saya tinggal di sini sudah puluhan tahun, gak pernah begini airnya," tutur Madjid (65 tahun), yang juga tinggal di komplek tersebut.

Pada akhir 2017 lalu, diakuinya sempat muncul genangan air yang turut merendam rumah.

Namun saat itu, air langsung surut di siang hari dan tingginya pun hanya semata kaki.

Baca Juga: Travo PLN Terendam, PDAM Bandarmasin Matikan Pompa Intake Sungai Tabuk

Dari informasi yang didapat, genangan yang berubah jadi banjir itu sudah berlangsung selama dua hari dan tak kunjung surut.

Meski pada kemarin sore sempat surut sekitar 5 cm, namun kembali pasang pada petang atau sekitar pukul 18.30 WITA.

Beberapa warga memutuskan untuk evakuasi mandiri ke rumah sanak keluarga yang rumahnya dinilai lebih aman, namun tak sedikit juga yang tetap memilih bertahan di rumah karena yakin air akan cepat surut.

Di Kantor Kecamatan Banjarmasin Timur di Jalan Manggis serta di Polsek Banjarmasin Timur di Jalan Ahmad Yani juga sudah didirikan posko, yang diharapkan dapat membantu warga yang perlu evakuasi dari banjir.

Baca Juga: Travo PLN Terendam, PDAM Bandarmasin Matikan Pompa Intake Sungai Tabuk

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm