Bandung, Sonora.ID - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.386 mahasiswa baru (maba) program magister, doktor dan profesi pada semester genap 2020/2021.
Diantara para mahasiswa, mahasiswa termuda masih berusia 19 tahun dan kuliah pada program magister.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring mengatakan, pada jenjang S3, mahasiswa termuda berusia 23 tahun.
Baca Juga: Ultah SBM ITB Ke 17, Menteri Nadiem Makarim: Hadirkan Pemimpin Inovatif Dari SBM ITB
Sementara pada program profesi, usia mahasiswa termuda yakni 21 tahun. Sementara itu, mahasiswa tertua pada program profesi berusia 68 tahun, program S3 berusia 67 tahun dan S2 berusia 55 tahun.
"Pada penerimaan mahasiswa baru kali ini, ITB memberikan beasiswa kepada mahasiswa melalui program Ganesha Talent Assistantship. Ada pula beasiswa yang berasal dari pihak ketiga, pemerintah dan kerja sama antar perguruan tinggi," ucap Jaka dalam acara daring "Penyambutan Mahasiswa Baru Program Doktor, Magister dan Profesi", Kamis (14/1/2021) kemarin.
Dan dalam rilis yang diterima Sonora Bandung, Jumat (15/1/2021) diinformasikan bahwa diantara 1.386 maba terdapat 575 maba pascasarjana Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.
Baca Juga: ITB Ungkap Potensi Tsunami 20 Meter di Laut Selatan, BMKG Tekankan Upaya Mitigasi
Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro menuturkan, jumlah mahasiswa pascasarjana Master of Business Administration (MBA) kampus Bandung berjumlah 305 orang dan kampus Jakarta berjumlah 270 orang.
Pada tahun ini, SBM ITB juga menerima tujuh mahasiswa asing dari China, Korea Selatan, Singapura dan Belanda.
"Pandemi Covid-19 membuat mahasiswa saat ini menghadapi situasi yang susah diprediksi. Masa depan tidak pasti karena kondisi setelah pandemi Covid-19 tidak diketahui. Hal itu menjadi tantangan bagi mahasiswa," ucap Utomo.
Baca Juga: Pentingnya Big Data dalam Mengambil Keputusan di Perusahaan
"Namun, mahasiswa MBA ITB tidak perlu khawatir menghadapi ketidakpastian itu. Mahasiswa MBA ITB akan diajarkan cara menghadapi ketidakpastian situasi dengan membuat beberapa rencana skenario," tambah Utomo.
Pada kesempatan penerimaan mahasiswa baru itu, CEO Indonesia Airasia Veranita Yosephine mengatakan, dunia bisnis bisa menjadi sangat kompetitif, tetapi juga tempat baik untuk saling mendukung.
Veranita juga berpesan kepada mahasiswa untuk memberi dampak positif kepada masyarakat dan terus belajar.
Baca Juga: Diprediksi, Konsumsi Masyarakat Muslim di Dunia Capai USD 3,2 T pada 2024