Sonora.ID - Israel mulai melakukan vaksinasi covid-19 kepada seluruh tahanan termasuk dari Palestina, pada Minggu (17/1/2021).
Hal ini dilakukan langsung oleh Lembaga Pemasyarakatan Israel setelah mendapatkan berbagai seruan dan kecaman dari berbagai kelompok-kelompok HAM, Pejabat Palestina hingga jaksa agung Israel.
Hingga hari ini secara keseluruhan setidaknya Israel telah menyuntikkan satu dosis vaksin ke lebih dari 2 juta warganya.
Jika dilihat dari perkembangannya yang dilakukan oleh Israel termasuk vaksinasi virus corona tercepat per kapita di dunia.
Baca Juga: Pada Hari Pertama Menjabat, Joe Biden Hapus Larangan Wisatawan dari Negara Muslim
Akan tetapi Israel kembali dikecam usai Menteri Keamanan Publik Amir Ohana mengatakan, tahanan Palestina akan menjadi yang terakhir disuntik vaksin corona.
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelbit kemudian menyurati Ohana, yang menyebut perkataannya tidak pantas, lapor surat kabar Israel Ma'ariv.
Kelompok-kelompok HAM di Israel dan dunia termasuk Amnesty International, serta Organisasi Pembebasan Palestina, juga mendesak Israel memvaksinasi sekitar 4.400 tahanan Palestina di penjara-penjara tersebut.
Baca Juga: Ingin Segera Keluarkan Trump dari Gedung Putih, Ketua DPR AS: Dia adalah Ancaman
Menurut Palestinian Prisoner's Club, sekitar 250 tahanan Palestina di Israel positif Covid-19.
Kemudian Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein pekan lalu mengumumkan, dosis pertama vaksin Covid-19 akan disalurkan ke penjara dalam beberapa hari mendatang.
Seorang juru bicara Lembaga Pemasyarakatan Israel berkata ke AFP, perintah tersebut akan diterapkan ke semua tahanan tanpa perbedaan.
Palestinian Prisoner's Club menyatakan sejauh ini ada tiga tahanan Palestina yang telah disuntik vaksin virus corona.
Human Rights Watch (HRW) kemarin juga meminta Israel memvaksinasi 2,8 juta warga Palestina di wilayah yang diduduki di Tepi Barat, dan 2 juta orang Palestina di Gaza yang diblokade Israel.
Direktur HRW di Israel dan Palestina, Omar Shakir, mengecam vaksinasi di Tepi Barat yang hanya berfokus ke orang Israel dan mengabaikan warga Palestina.
"Tidak ada pembenaran di beberapa wilayah Tepi Barat, di mana orang-orang di satu sisi jalan mendapat vaksin, sementara di sisi lain tidak berdasarkan apakah mereka Yahudi atau Palestina," kecam Shakir.
"Setiap orang di wilayah yang sama harus memiliki akses yang adil ke vaksin, terlepas dari etnis mereka," tegasnya.
Sementara itu Otoritas Palestina (PA) mengatakan, mereka sudah teken kontrak dengan empat produsen vaksin corona termasuk Sputnik V asal Rusia.
PA mengatakan, pihaknya berharap dapat memiliki dosis yang cukup untuk memvaksinasi 70 persen penduduk Palestina, baik di Tepi Barat maupun Gaza, yang dijadwalkan tiba pada pertengahan Maret.
Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Mengecam Trump atas Kerusuhan di Capitol AS