Banjarmasin, Sonora.ID - Kecamatan Banjarmasin Timur dan Selatan menjadi daerah terparah yang dilanda banjir.
Bahkan di Kecamatan Banjarmasin Timur, air sudah menggenangi jalan raya dan permukiman warga hampir sepekan.
"Lima hari kami memantau, kondisi paling parah daerah Timur dan Selatan. Sebagian Utara," ucap Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin, saat ditemui Smart FM di Balai Kota, Senin (18/01) sore.
Baca Juga: Besok, Presiden Jokowi Dikabarkan Tinjau Banjir di Kalsel
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat daerah Kecamatan Banjarmasin Timur sampai sekarang airnya tidak kunjung surut.
Pertama, sungai Martapura yang belum surut hingga menyebabkan air tidak bisa mengalir. Ditambah lagi posisi Banjarmasin Timur yang berhadapan langsung dengan Kabupaten Banjar, yang membawa kiriman air.
"Ini adalah kiriman dari daerah atas. Itulah membuat sungai-sungai kita juga penuh tidak bisa mengalir," pungkasnya.
Baca Juga: Percepat Penormalan Gardu Induk di Kalsel, PLN Kerahkan Armada
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PURP) Banjarmasin, Windiasti Kartika mengakui, bahwa banjir yang tak kunjung surut di kawasan tersebut disebabkan kondisi sungai Martapura yang masih pasang.
Bahkan saat posisi sungai Martapura sudah surut, tinggi air ternyata masih lebih dari pada biasanya. Hingga akhirnya tidak bisa mengalir.
"Karena limpahan dari hulu yang banyak membuat air tinggi. Bahkan air dari sungai Martapura masuk ke Veteran. Seharusnya tidak," ucap Windi.
Windi mengklaim, akan segera melakukan sistem pompanisasi membuang air dari daerah tertinggi, bekerjasama dengan Barisan Pemadam Kebaran (BPK).
Cara lainnya lanjut Windi, adalah dengan melakukan pengerukan sungai-sungai yang menjadi outlet. Seperti sungai Kelayan dan Veteran.
"Kita belum menghitung efektivitasnya. Kita harap bisa mengurangi ketinggian muka air yang ada lahan permukiman," tutupnya.
Baca Juga: Jateng Kembali Raih Provinsi Terbaik Penggerak Keuangan Inklusif Nasional