3. Jarang Ganti Pembalut
Meski terkesan sederhana namun wanita yang jarang ganti pembalut atau tambon kala haid ternyata lebih beresiko mengalami infeksi saluran kemih loh.
Pasalnya pembalut yang dipakai terlalu lama akan menjadi tempat berkembang biak bakteri. Untuk mencegah infeksi saluran kencing, wanita disarankan untuk ganti pembalut setiap empat sampai enam jam sekali saat haid.
Pastikan wanita rajin mengganti pembalut secara berkala, termasuk saat darah menstruasi yang keluar tinggal sedikit.
Baca Juga: Sebabkan Berbagai Penyakit, dr. Santi: 2 Minggu Sembelit sudah Harus Waspada!
4. Pakaian dalam lembap
Penyebab infeksi saluran kencing pada wanita yang kerap tidak disadari lainnya yakni pakaian dalam lembap dan tidak nyaman.
Pakaian dalam yang lembap dapat menjadi tempat ideal bagi tumbuh kembangnya bakteri biang penyakit ini.
Para wanita disarankan menggunakan pakaian dalam berbahan katun yang lebih mudah menyerap lembap dan keringat.
Hindari juga jenis celana dalam yang terlalu tipis atau memicu lecet.
Baca Juga: 10 Kesalahan Penggunaan Hand Sanitizer yang Paling Umum Dilakukan
5. Batu ginjal
Batu ginjal adalah endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal. Terbentuknya batu ginjal dapat menyumbat saluran kemih dan rentan menyebabkan pembentukan bakteri di sana.
Apabila tidak segera ditangani, penyakit batu ginjal tak hanya menyebabkan infeksi saluran kencing. Penderita juga rentan terkena penyakit ginjal.
Infeksi saluran kencing merupakan penyakit yang tak boleh disepelekan.
Baca Juga: Beberapa Reaksi yang Mungkin Akan Dirasakan Tubuh Usai Disuntik Vaksin
6. Tidak kencing setelah berhubungan seks
Melansir Prevention, banyak wanita yang terkena infeksi saluran kencing setelah berhubungan seks.
Berhubungan seks dapat mentransfer bakteri dari usus atau rongga vagina ke dalam uretra.
Tapi jangan khawatir berlebihan, wanita bisa mencegah infeksi saluran kencing dengan kencing setelah berhubungan seks.
Bersihkan vagina sebelum dan sesudah berhubungan seks. Ingat, tak perlu menggunakan produk sabun khusus. Cukup pakai air mengalir.
Baca Juga: Penyebab Terjadinya Sembelit yang Harus Dibereskan, dr. Santi: Ada 2 Macam
7. Menopause
Menopause atau mati haid merupakan salah satu faktor risiko infeksi saluran kencing pada wanita.
Setelah menopause, produksi hormon estrogen wanita mengalami penurunan signifikan. Kondisi ini menyebabkan perubahan kadar keasaman vagina.
Dampaknya, keseimbangan bakteri dan jamur di vagina terganggu dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
Selain itu, sejumlah wanita dengan atrofi atau penipisan dinding vagina memiliki luka kecil di dekat uretra. Hal itu juga rentan menyebabkan infeksi saluran kencing.
Baca Juga: Rasanya Enak, Siapa Sangka Bubble Tea Mengandung 5 Bahaya Ini
8. Diare dan sembelit
Penyebab infeksi saluran kencing yang perlu diwaspadai adalah sembelit dan diare. Sembelit membuat pengosongan kandung kemih terhambat.
Kondisi tersebut memungkinkan bakteri berkembang biak dan memicu infeksi di kandung kemih.
Sedangkan diare dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing karena bakteri dari kotoran buang air besar yang encer mudah masuk ke dalam vagina dan uretra.
Untuk mencegah penyakit infeksi ini, pastikan wanita membersihkan dubur dari depan ke belakang agar tidak ada perpindahan bakteri.
Baca Juga: 5 Penyebab Usus Buntu dan Cara Pencegahannya
9. Diabetes
Saat gula darah tinggi, kelebihan gula akan dibuang melalui urine atau kencing.
Kondisi ini membuat bakteri yang berkembang biak jadi lebih banyak dan risiko infeksi saluran kencing jadi meningkat.
Terlebih pada penderita diabetes. Mereka memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah, sehingga lebih sulit melawan penyakit saat terkena infeksi.
Baca Juga: 9 Dampak Buruk yang Akan Dirasakan Tubuh Jika Kurang Minum Air, Salah Satunya Sebabkan Sembelit