Direktur Museum London, Sharon Ament menyatakan bahwa koleksi barunya tersebut akan menarik kembali siapapun yang melihatnya ke dalam perasaan pada aksi protes tersebut.
“Dengan mengoleksi balon bayi Trump, kita dapat menandai gelombang perasaan yang melanda seluruh kota pada hari itu dan menangkap momen khusus penentangan,” ungkapnya menjelaskan alasan di balik penambahan koleksi tersebut.
Baca Juga: Situs Kemenlu AS: Donald Trump Sudah Mundur dari Jabatan Presiden sejak 11 Januari 2021
Tak hanya balon raksasa yang menjadi koleksi aksi protes, namun ada juga artefak dari gerakan hak pilih perempuan, aktivis perdamaian yang menentang Perang Irak selama awal tahun 2000an, dan sejumlah aksi lainnya.
Pada aksi protes warga London, balon raksasa berbentuk bayi Donald Trump tersebut mengudara pada tanggal 13 Juli 2018 untuk memprotes kedatangannya di ibu kota Inggris saat itu.
Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Mengecam Trump atas Kerusuhan di Capitol AS