Sonora.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait adanya isu yang menyebutkan adanya chip di dalam vaksin Covid-19.
Menurunya, penggunaan barcode dalam kemasan vaksin tersebut hanya untuk mempermudah sistem distribusinya saja. Ia membantah adanya chip dalam vaksin itu.
“Jadi bukan vaksinnya ada chip, lalu dimasukan ke badan kita. Tapi ini barcode, di botol vaksinnya, ketika masuk ke dalam kotak vaksin, kotak vialnya, itu sudah jelas bahwa vaksin ini ada vial sekian. Jadi kalau di dalam kotak itu ada 10 botol, diambil satu langsung ketahuan,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021) seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Minta Jemaah Haji 2021 Masuk Prioritas Mendapatkan Vaksin Covid-19
Menurut Erick, dengan adanya barcode tersebut, jalur pendistribusian vaksin akan terpantau secara real time.
“Nah truk ini juga terlihat, bahwa dari Bandung ke Aceh melalui apa, itu kelihatan jalannya, karena sekarang teknologi HP sekarang ini GPS sudah ada. Jadi kita tahu berapa jam ke sana dan thermometernya terukur, ketika sampai Aceh, ketika sampai Sumbar, Jabar yaitu di temperatur 3-5,” kata dia.
Ia melanjutkan, ketika sampai di kota tujuan, vaksin itu juga akan tetap bisa terpantau. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kecurangan dalam pemberian vaksin.
Baca Juga: Secara Bertahap, 2.301 Nakes Surabaya Telah Divaksinasi Covid-19
“Setelah dibuka itu juga terdeteksi, itu sudah diambil, karena tugas kami sampai ke gubernuran. Sampai gubernur itu lah kemarin kenapa kita meminta dengan hormat pimpinan daerah menjaga 2-8 (derajat),” ungkap Erick.
Sebelumnya diberitakan, Erick Thohir mengatakan, vaksin Covid-19 kategori mandiri tetap diperlukan meski pemerintah tetap akan memberikan vaksin secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia.
Kendati begitu, Erick memastikan vaksin mandiri tidak akan dijadikan prioritas oleh pemerintah. Vaksin gratis lah yang akan dinomorsatukan oleh pemerintah.
Selain itu, lanjut dia, jika nantinya ada vaksin mandiri, maka jenis dan merek vaksinnya akan berbeda dengan yang gratis.
Baca Juga: Data Nakes Penerima Vaksin Dihimpun Melalui Aplikasi Kemenkes
“Kalau sampai nanti kita ditugasi vaksin mandiri, tentu seperti arahan dari pimpinan, ada beberapa catatan, satu vaksinnya berbeda jenis. Jadi supaya yang gratis dan mandiri tidak tercampur. Jadi merek vaksinnya berbeda,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Mantan bos Inter Milan ini menambahkan, selain jenis vaksinnya, waktu pemberian vaksin mandiri dan yang gratis juga akan berbeda.
Vaksin gratis akan didahulukan, baru setelah itu vaksin mandiri diberikan.
Baca Juga: Diisukan Meninggal Dunia Setelah Terima Vaksin, Mayor Sugeng Lapor Polisi
“Jadi vaksin gratis harus berjalan, 1-2 bulan ke depan, baru nanti kalau ada yang mandiri setelah itu. Itu yang kami dapatkan dari diskusi-diskusi kemarin,” kata Erick.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir Bantah Ada Chip di Dalam Vaksin Covid-19"