Banjarmasin, Sonora.ID - Banjir yang melanda sebagian besar wilayah kota Banjarmasin hingga lebih dari sepekan, benar-benar menjadi peringatan keras bagi Pemerintah setempat.
Bukan tanpa sebab, banjir pada mulanya cuma dikira genangan atau 'calap' itu sudah melumpuhkan aktivitas warga.
Lebih-lebih kondisi banjir di awal tahun 2021 ini, disebut-sebut adalah yang terparah. Bahkan tercatat sedikitnya 51 ribu lebih jiwa terdampak akibat banjir.
Baca Juga: PLN Berhasil Pulihkan 82 Persen Kelistrikan di Wilayah Banjir Kalsel
Tak ayal, berbagai dugaan pun muncul apa yang menjadi penyebab kota seribu sungai dilanda banjir separah ini. Mulai dari cuaca ekstrim, air pasang, air kiriman daerah hulu, hingga sungai-sungai kecil yang sudah tidak lagi berfungsi.
Pemko Banjarmasin bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun telah melakukan evaluasi, agar kejadian pilu ini tidak terulang lgi nantinya.
"Kita sudah lakukan rapat koordinasi. Ada beberapa hal masukan dari pihak-pihak terkait agar tidak terulang. Seperti membuat pintu-pintu air, penyedotan dan normalisasi sungai," ucap Mukhyar, Sekretaris Daerah Banjarmasin, saat ditemui Smart FM usai rapat di aula Kayuh Baimbai, Jum'at (22/01) pagi.
Tak kalah penting, keberadaan bangunan - bangunan di atas bantaran sungai yang menghambat saluran juga dibahas dalam rapat tersebut.
Secara bertahap dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), Pemko bakal menertibkan bangunan-bangunan tersebut.
"Bangunan liar atau tidak. Kalau menutupi aliran sungai akan kita tertibkan. Sialnya itu sudah direncakan namun banjir keburu datang," terangnya.
Mukhyar membeberkan, sudah ada beberapa bangunan yang berdiri di atas bantaran sungai ditertibkan. Misalnya bangunan dekat toko Citra Sasirangan di kawasan A. Yani KM 3,5. Bahkan pos polisi lalu lintas di pertigaan jalan Kuripan tak luput dari pembongkaran.
Selanjutnya yang akan datang, sebanyak 14 kios di area pasar kuripan namun berdiri di atas bantaran sungai Veteran, juga bakal dibongkar dalam waktu dekat ini.
"Mungkin masih banyak lagi di daerah lain. Tp kita dahulukan yang benar-benar menggangu. Momennya pas untuk kita bongkar," tuntasnya.