Iistilah jamu jun ini berasal dari bahasa jawa, karena para penjual yang menggunakan kendi berleher Panjang disebut sebagai “jun” atau dikenal dengan nama kendi.
Para pedagang menggunakan jun sebagai wadah untuk mempertahankan kehangatan minuman tradisional tersebut.
Hal ini dikarenakan cara pedangang yang menjajakan dagangannya dengan cara dijunjung atau diangkat sambil berkeliling dari satu tempat ketempat lainnya.
Saat ini jamu jun sangat sulit ditemukan di daerah Jepara ataupun daerah Demak, tetapi masih bisa ditemui di wilayah kota Semarang. Bagi kamu yang ingin mengunjungi dan ingin mencobanya, kamu bisa datang langsung ke jalan Wotgandul Timur Kawasan pecinan Semarang, biasanya mulai buka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 WIB.