Semarang, Sonora.ID - Semarang dikenal sebagai kota yang memiliki banyak warisan kebudayaannya. Hingga kuliner yang beraneka ragam. Generasi muda saat ini mungkin hanya mengetahui bandeng presto dan lumpia sebagai makanan khas kota semarang.
Padahal masih banyak kuliner khas kota Semarang yang menarik dan lezat, salah satunya adalah Djamoe Djoen/Jamu Jun.
Ketika mendengar namanya pertama kali mungkin yang terbayang adalah rasa jamu yang pahit. Tetapi minuman minuman ini memiliki rasa yang manis dan menimbulkan efek yang hangat saat diminum.
Baca Juga: Enak dan Legendaris, Ini 4 Rekomendasi Es Dawet di Kota Semarang
Rasa hangat yang ditimbulkan dari minuman ini, karena bahan dasar pembuatan jamu ini adalah campuran tepung beras dan repah-rempah seperti jahe, adas, pekak, kayu manis, kapulaga, gula merah,santan dan daun pandan.
Jamu jun ini memiliki tekstur yang mirip dengan bubur candil namun sedikit lebih cair. Biasanya disajikan dengan mangkuk kecil dengan dilengkapi dengan krasikan atau bola-bola yang terbuat dari ketan. Tak lupa, sebagai pelengkap minuman ini ditaburi bubuk merica pada bagian atasnya.
Berdasarkan sejarah, jamu jun ini berasal dari pesisir utara pantai jawa tengah seperti jepara dan demak. Karena banyaknya para penjual jamu jun ini yang merantau ke kota semarang, sehingga jamu jun ini lebih dikenal sebagai minuman khas kota Semarang. Di daerah Demak sendiri jamu jun ini dikenal dengan nama jamu coro.
Baca Juga: Tiga Kuliner Kearifan Lokal Khas Kota Salatiga
Iistilah jamu jun ini berasal dari bahasa jawa, karena para penjual yang menggunakan kendi berleher Panjang disebut sebagai “jun” atau dikenal dengan nama kendi.
Para pedagang menggunakan jun sebagai wadah untuk mempertahankan kehangatan minuman tradisional tersebut.
Hal ini dikarenakan cara pedangang yang menjajakan dagangannya dengan cara dijunjung atau diangkat sambil berkeliling dari satu tempat ketempat lainnya.
Saat ini jamu jun sangat sulit ditemukan di daerah Jepara ataupun daerah Demak, tetapi masih bisa ditemui di wilayah kota Semarang. Bagi kamu yang ingin mengunjungi dan ingin mencobanya, kamu bisa datang langsung ke jalan Wotgandul Timur Kawasan pecinan Semarang, biasanya mulai buka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 WIB.